Berita Semarang
Konferensi Zakat Internasional di UIN Semarang, Baznas: Gali Potensi Zakat Produktif
Baznas RI menggelar Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) ke-6 di UIN Walisongo.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: sujarwo
Adapula di Banyusidi Magelang terdapat kelompok peternak yang mendapatkan bantuan dari Baznas kabupaten untuk mengembangkan peternakannya.
Peternakan hasil bantuan Baznas itu dapat menjadi role model bagi kampung zakat lainnya.
"Model seperti itu nantinya dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat tentang pengelolaan zakat terutama zakat produktif," jelasnya.
Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji menjelaskan, Baznas harus bergerak bersama untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan, memberikan bantuan ke korban bencana dan kegiatan lainnya.
Peran Baznas di Indonesia tentu luar biasa, untuk di Jawa Tengah saja sudah terdapat 14 macam pelatihan dengan menyasar 8 ribu orang.
Bantuan modal bagi UMKM kepada 6 ribu pelaku usaha.
Dari 16 ribu penerima itu, katakan setiap penerima menghidupi tiga orang berapa puluh ribu orang yang tertolong.
Selain itu, pihaknya memberikan pula bantuan bencana ke berbagai daerah terakhir ke wilayah Cianjur yang diguncang gempa.
"Kami sudah datang ke semua bencana," tegasnya.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) UIN Walisongo Semarang, Saifullah, mengungkapkan, kampusnya telah serius dalam pengelolaan zakat.
"Praktik itu dapat dilihat dari langkah Rektor UIN Walisongo yang sudah membuat SK terkait ASN di UIN Walisongo berkewajiban membayar zakat melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas," tuturnya.
Pihaknya juga telah berkolaborasi dengan perguruan tinggi lain untuk membangun laboratorium manajemen zakat.
Laboratorium itu diharapkan menjadi bagian tempat literasi zakat sekaligus tempat pelatihan dalam bidang zakat.
"Harapannya, pengelola zakat biaa dilatih lewat lembaga ini sehingga mereka semakin lebih profesional," jelasnya. (*)