Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kisah Nelayan Semarang Ikut Jaminan Sosial, Mantap Tebar Jala Ikan Berkat BPJS ketenagakerjaan

Hidup menjadi nelayan memang tak mudah. Selain penghasilan tak menentu, alam kadangkala juga tak ramah. 

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Penyerahan santunan secara simbolis kepada ahli waris nelayan dan pedagang ikan di daerah Tambaklorok, Kecamatan Semarang Utara, Sabtu (26/11/2022). Kegiatan ini sekaligus merupakan penyerahan bantuan paket sembako dari Pemerintah Kota Semarang kepada para nelayan. 

Harapannya, mereka juga semakin sadar pentingnya jaminan sosial," terang Tanti di sela penyerahan santunan secara simbolis kepada ahli waris nelayan dan pedagang ikan di Tambaklorok, pekan lalu.

Pada penyerahan simbolis itu, ada dua ahli waris yang menerima santunan masing-masing Rp 42 juta sebagai manfaat dari program jaminan kematian.

"Otomatis semua pekerjaan tentunya memiliki risiko. Jadi program BPJS Ketenagakerjaan ini bukan bicara risiko kecil atau besar, tetapi semua pekerja wajib kami lindungi dengan mendaftar secara mandiri," tegas Tanti, panggilan Multanti.

Tanti melanjutkan, untuk terdaftar menjadi peserta, iurannya memang mulai Rp 16.800 per bulan.

Dengan iuran itu, peserta sudah mendapatkan dua manfaat yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

Namun, dia juga mengatakan, peserta bisa mendapat manfaat lebih dengan menabung. Menurut Tanti, peserta bisa menambahkan Rp 20 ribu dan akan mendapatkan tambahan manfaat yakni Jaminan Hari Tua (JHT).

"Tabungan sangat dimungkinkan dan bisa mengikuti program JHT," katanya.

Sementara itu, dari data BPJAMSOSTEK, jumlah peserta aktif hingga Oktober 2022 sudah mencapai 36,48 juta pekerja.

Adapun dari angka tersebut, jumlah pekerja dari segmen pekerja informal atau BPU mencapai 5 juta pekerja.

Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya menyebutkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi melalui kampanye "Kerja Keras Bebas Cemas" agar pekerja informal yang jumlahnya sangat banyak untuk mendaftarkan diri menjadi peserta.

"Harapannya, seluruh pekerja di Indonesia ke depan menjadi lebih sejahtera karena segala risiko yang mungkin timbul saat bekerja sudah dijamin oleh negara melalui BPJAMSOSTEK.

Tidak hanya untuk diri pekerja itu saja, namun akan melindungi orang-orang terkasih, yaitu suami atau istri hingga anak-anak," ungkap Anggoro.

Lebih jauh Anggoro mengatakan pihaknya kini terus meningkatkan kualitas layanan baik saat pekerja mendaftar, membayar iuran, ataupun saat akan menerima manfaat sebagai peserta.

"Kini proses pendaftaran dan pembayaran iuran juga makin mudah karena dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) serta kanal kerja sama lainnya," tandasnya. (idy)

Baca juga: Getaran Gempa M 6,4 Garut Terasa hingga Banyumas

Baca juga: Dua Copet di HUT PGRI 2022 saat Kunjungan Presiden Jokowi di Semarang, Menyamar Pakai Seragam Guru

Baca juga: Program Kampus Mengajar di Grobogan Berikan Banyak Manfaat

Baca juga: Hilang Kendali di Tikungan, Pengendara Motor Jatuh Hantam Trotoar hingga Tewas di Lokasi Kecelakaan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved