Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dorong Swasembada Pangan, Dinpertan Bentuk Dua Brigade Pangan di Purbalingga 

Upaya mendorong swasembada pangan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten

Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: muslimah
dok. Dinpertan Purbalingga 
BIMTEK — Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Prayitno saat memimpin bimbingan teknis di Kecamatan Mrebet yang menjadi salah satu lokasi Brigade Pangan di Kabupaten Purbalingga, Jumat (14/11/2025).  

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Upaya mendorong swasembada pangan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Kali ini Dinas Pertanian (Dinpertan) bersama Kementrian Pertanian (Kementan) RI, resmi membentuk dua Brigade Pangan (BP) yang akan menjadi garda terdepan optimalisasi lahan dan peningkatan produksi beras. Kedua BP tersebut bahkan telah menjalani pelatihan pada 12-14 November 2025 lalu. 

Kepala Dinpertan Purbalingga, Prayitno menjelaskan, kehadiran BP diharapkan mampu untuk mengelola lahan pertanian secara mormdern, profesional dan berorientasi bisnis. 

Selain meningkatkan produksi beras, progam tersebut juga ditujukan untuk membangun ekosistem agribisnis yang memberdayakan generasi muda. 

"Setiap BP juga akan kami berikan fasilitas, berupa saprodi seperti benih, pupuk dan pestisida. Kemudian bantuan alsintan juga akan kami usulkan ke Kementan," katanya, Sabtu (15/11/2025). 

Adapun dua BP yang dibentuk ialah BP Kekar Darma Kusuma dengan sasaran lahan seluas 150 hektare di Desa Darma dan Langkap Kecamatan Kertanegara, serta Desa Karanganyar dan Kalijaran di Kecamatan Karanganyar. 

BP kedua ialah Perwira Jaya Swastika yang mencakup 250 hektare di Desa Kaliori Kecamatan Karanganyar, serta Desa Onje dan Tangkisan di Kecamatan Mrebet.

"Seluruh lokasi tersebut sebelumnya juga telah menjadi bagian dari kegiatan Optimalisasi Lahan (Opla),"ujarnya. 

Meski demikian, ia mengungkap, pencapaian target swasembada pangan bukanlah tanpa tantangan. Menurutnya, penyusutan lahan pertanian menjadi salah satu tantangan utama. 

"Salah satu hal yang paling krusial adalah menyusutnya lahan pertanian," katanya. 

Ia mengatakan, pada tahun 2024 luas lahan pertanian tercatat 59.674,90 hektar yang terdiri dari Lahan Baku Sawah (LBS) sebanyak 17.605 ha serta tegalan sebanyak 42.069,90 ha. 

"LBS bahkan terus mengalami penurunan dari 18.730 ha pada tahun 2019. Berdasarkan estimasi verifikasi 2025, diprediksi LBS akan mengalami penyusutan menjadi 16.865 ha pada tahun 2029," jelasnya. 

Kemudian, selain penyusutan lahan, ancaman gagal panen akibat Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), bencana alam, lambatnya regenerasi petani, lemahnya kelembagaan petani dan belum optimalnya jaringan irigasi serta alsintan juga akan menjadi hambatan besar. 

Meski demikian, pihaknya mengatakan tetap optimis bahwa pembentukan BP mampu menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahan pangan. 

"Selain itu, kami juga optimis pembentukan BP ini mampu mendukung target swasembada pangan secara berkelanjutan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved