Berita Semarang
Ini Kesaksian Pelaku Penyerangan SMKN 3 Semarang, R: Saya Diajak Alumni SMKN 10
Siswa SMKN 10 Semarang berinisial R mengaku diajak oleh salah satu oknum alumni sekolah tersebut untuk menyerang SMKN 3 Semarang.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Siswa SMKN 10 Semarang berinisial R mengaku diajak oleh salah satu oknum alumni sekolah tersebut untuk menyerang SMKN 3 Semarang.
Saat akan menyerang SMKN 3 Semarang, R mengaku diajak kumpul-kumpul oleh salah satu oknum alumni SMKN 10 Semarang.
"Tidak tahu namanya, diajak sama alumni katanya ngumpul-ngumpul," ujarnya saat ungkap kasus di Mapolrestabes Semarang, Jumat (9/12/2022).
Setelah itu dirinya diajak untuk "membalas" aksi yang diinformasikan lebih dulu dilakukan pelajar SMKN 3 Semarang.
"Ayo sekarang ke SMK 3 nyerang balik," ucapnya menirukan suara ajakan.
Baca juga: Polisi Dalami Kasus Wartawan Abal-abal Peras Karyawan SPBU Tlogowungu Pati
Baca juga: Aliansi Mahasiswa Sayangkan Sikap Pemkab Banyumas, Didesak Berani Tolak RKUHP
Baca juga: Layaknya SPBU, Pertashop Milik Damar Sasongko Dilengkapi Resto, Lokasinya di Mangunharjo Semarang
Polisi sudah mengamankan empat pelaku penyerangan SMKN 3 Semarang. Polisi juga masih memburu pelaku lain yang ikut dalam aksi tak terpuji itu.
Siswa lainnya berinisial M, mengaku tidak tahu bila akan ada aksi penyerangan ke SMKN 3 Semarang.
"Awal mulanya saat saya pulang sekolah, ada teman pulang, terus saya nunut gitu eh taunya menuju ke (SMKN) tiga," katanya
Dia bahkan tidak tahu titik kumpul gerombolan yang akan menyerang SMKN 3.
Peristiwa penyerangan yang dilakukan beberapa pelajar siswa SMKN 10 Semarang, terhadap siswa SMKN 3 Semarang terjadi Kamis (9/12/2022) pukul 12:00 WIB. Karena ada masyarakat yang melihat kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polsek Semarang Selatan.
"Kita mendapat laporan dari masyarakat tentang kejadian ini, kemudian piket yang standby saat itu langsung ke lokasi," ujar Kapolsek Semarang Selatan AKP Indra Jaya Syafputra.
Namun setibanya di lokasi, kejadian tawuran antar pelajar tersebut, telah selesai atau bubar. Karena ada yang menjadi korban dalam kejadian ini, polisi lalu membawa korban ke rumah sakit.
"Kemudian kita kumpulkan bukti-bukti evidensi yang ada, lalu saksi-saksi satpam dan guru. Kemudian kroscek CCTV. Meski berstatus pelajar namun pelaku penyerangan mayoritas tidak mengenakan seragam sekolah," ujarnya.
Agar kejadian ini tidak terulang, Indra mengatakan pihaknya telah berkordinasi dengan SMKN 3 maupun SMKN 10 Semarang. Pihaknya tak ingin ada aksi balasan dari pelajar kedua sekolah. (fiq)