Berita Semarang
Program Wolbachia di Kota Semarang akan Dilaksanakan Januari 2023
Program wolbachia akan dilaksanakan di Kota Semarang pada Januari 2023 mendatang.
Penulis: budi susanto | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Program wolbachia akan dilaksanakan di Kota Semarang pada Januari 2023 mendatang.
Melalui program tersebut, diharapkan bisa menekan angka DBD di Kota Semarang.
Detail program tersebut yaitu menanamkan bakteri wolbachia pada nyamuk.
Jika nyamuk tersebut berkembangbiak dengan nyamuk aedes aegypti, bakteri wolbachia akan menghambat penularan virus DBD yang dibawa oleh nyamuk.
Menurut Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam, Kota Semarang juga akan jadi pilot projek setelah program wolbachia dilaksanakan di Yogyakarta.
Sebelum program wolbachia dijalankan, akan digelar sosialisasi secara masif di Kota Semarang.
"Untuk lokasi pelaksanaan di tiga kecamatan dengan kasus DBD tinggi yaitu, Kecamatan Tembalang, Banyumanik dan Ngaliyan," jelasnya, Selasa (13/12/2022).
Hakam menjelaskan, metode wolbachia akan dilaksanakan dengan cara mengembangbiakkan nyamuk dari telur yang sudah ditanam bakteri wolbachia.
Telur-telur tersebut akan ditempatkan di tengah masyarakat hingga menetas dan berkembangbiak selama enam bulan.
Nyamuk tersebut akan berkembangbiak dengan nyamuk lokal hingga aedes aegypti.
"Keturunannya akan terkandung bakteri wolbachia dan menghambat penularan virus DBD ke manusia," terangnya.
Hakam berharap, setiap pekan 8 juta telur bisa didistribusikan ke wilayah dengan angka DBD tinggi di Kota Semarang.
Hal tersebut akan memutuskan rantai penularan DBD dan menekan angka DBD di Kota Semarang.
Ia menyebutkan, demam dengue di Kota Semarang mencapai 5.148 kasus, sementara DBD dan Dengue Shock Syndrome (DSS) mencapai 809 kasus.
"Untuk kasus meninggal sampai sekarang mencapai 32 kasus, di mana 52 persen adalah laki-laki," tambahnya. (*)