Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Magelang

Kisah RKS ODGJ Hidup di Kerangkeng di Magelang, Ayah Meninggal Ibu Menikah Lagi dan Meninggalkannya

Setelah 17 tahun di kerangkeng, RKS (30) pasien orang dengan gangguan jiwa  (ODGJ) akhirnya dievakuasi oleh tim Antasena Magelang.

Editor: rival al manaf
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
RKS saat diberikan makanan di ruangan khusus yang sudah ditempatinya selama 17 tahun, Kamis (15/12/2022) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Setelah 17 tahun di kerangkeng, RKS (30) pasien orang dengan gangguan jiwa  (ODGJ) akhirnya dievakuasi oleh tim Antasena Magelang.

Selama 17 tahun itu RKS dikurung di krangkeng berukuran 3 kali lima meter.

Hal itu terpaksa dilakukan karena ia berulang kali mengamuk dan membahayakan orang di sekitarnya.

Baca juga: Inilah Sosok Mbah Asrori Kakek Berusia 101 Tahun di Semarang Masih Aktif Berbagi Nasi Tiap Jumat

Baca juga: Daftar Pemain PSIS Semarang yang Absen dan Kembali Bermain di Laga Melawan PSS Sleman Sore Ini

Baca juga: Nasib Anggota Polisi Kini Dipenjara Setelah Menikam Warga Dengan Pisau Dapur

Pasien RKS diasuh oleh pamannya yakni Ahmat (54), di rumahnya yang berlokasi di Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.

Ahmat lah yang membuatkan ruang khusus itu untuk keponakannya.

Posisi ruangan itu berada di bagian belakang rumah, berdekatan dengan dapur.

Ruangan itu juga dilengkapi dengan kamar mandi.

Ahmat menceritakan, RKS mulai mengalami tanda-tanda gangguan jiwa sejak masa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Ditandai dengan demam yang tinggi yang membuat telinganya tidak bisa mendengar karena mengenai saraf telinga dan otak. 

RKS pun sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta. 

"Pas SD belum ngamuk, mulai SMP kelas tiga sudah sering mengamuk. Ngamuknya mukul, kening sampai bocor, tapi hanya sama saya saja. Kalau malam sering teriak-teriak juga," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Kamis (15/12/2022).

Sejak kecil, RKS sudah ditinggal pergi oleh kedua orangtuanya.

Ayahnya seorang polisi, sudah meninggal dunia karena kecelakaan ketika usianya baru 8 bulan.

Sedangkan ibunya memilih menikah lagi dan lepas tangan dari tanggungjawabnya.

"Dari dulu tinggal dengan saya, dari usia Sekolah Dasar (SD). Ibunya tidak pernah ke sini, sudah lepas tangan. Sekarang nikah lagi, tidak pernah besuk. Dia  (RKS) anak tunggal,"ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved