Kabupaten Semarang
Ngargono Kritik Mahalnya Harga Fasilitas di Rest Area Tol Semarang-Solo: Uang Saku Sopir Mepet
Ketua LP2K Jawa Tengah itu meminta pihak PT TMJ selaku pengelola Tol Semarang-Solo memerhatikan sejumlah segmen dari para pengguna tol.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - PT Trans Marga Jateng (TMJ) menggelar pertemuan bersama para pelanggan di Gedung Serba Guna PT Jasamarga, Ngaliyan, Kota Semarang, Jumat (16/12/2022).
Dari pertemuan itu, terdapat kritik dan saran yang diajukan para pelanggan terkait jalan tol, terutama Ruas Tol Semarang-Solo.
Seperti terkait penerangan yang kurang dan kurangnya rest area termasuk pelayanannya.
Baca juga: Tol Semarang-Demak Akan Beroperasi Mulai 15 Desember 2022 untuk Sambut Libur Nataru
Seorang pelanggan, Ngargono mengatakan, meskipun cahaya dari marka dan lampu penerangan yang dipasang pengelola sudah cukup, namun perlu adanya tambahan lebih banyak lagi.
Terkait rest area, pria yang juga merupakan Ketua LP2K Jawa Tengah itu meminta pihak pengelola tol memerhatikan sejumlah segmen dari para pengguna tol.
Menurutnya, standar harga fasilitas di rest area masih cukup mahal bagi sejumlah kalangan.
“Jangan manfaatkan dan sudut pandang bahwa pengguna jalan tol semuanya pelancong, uangnya banyak."
"Namun juga harus dipikirkan seperti sopir, yang uang sakunya mepet, termasuk sopir angkutan barang dan sebagainya,” ujarnya melalui Tribunjateng.com, Jumat (16/12/2022).
Baca juga: Ragam Rencana Warga Usai Terima Uang Ganti Lahan Tol Yogyakarta-Bawen, Soelijah Dapat Rp 3,42 Miliar
Ngargono juga menyampaikan permintaan konsumen soal jumlah rest area, dimana menurutnya masih kurang.
Perlunya jumlah rest area yang memadai lantaran masih banyak titik lelah bagi pengemudi dimana harus ada lokasi untuk beristirahat.
“Sebenarnya harus dihitung sesuai keinginan konsumen."
"Misalnya setiap 50 kilometer, kalau terlalu jauh, bisa setiap 20 atau 25 kilometer misalnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT TMJ, Prajudi menerangkan, pihaknya akan menampung sejumlah saran dari para pelanggan tol.

Baca juga: Selesai ULF, Tol Semarang Demak Sesi 2 akan Dibuka Gratis 22 Desember Libur Nataru
Hal itu menurut Prajudi menjadi kewajiban bagi pihaknya pada tiap akhir tahun untuk berdiskusi mengenai pengalaman pengendara terutama tentang keamanan dan kenyamanan.
Terkait jumlah rest area, dia mengungkapkan bahwa sebenarnya rest area di ruas Tol Semarang-Solo sudah mencukupi.