Natal dan Tahun Baru
Harga Cabai, Bawang, dan Bumbu Lainnya Merangkak Naik Jelan Natal dan Tahun Baru
Sejumlah harga komoditas bumbu di kota Semarang merangkak naik sepekan jelang Nataru.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah harga komoditas bumbu di kota Semarang merangkak naik sepekan jelang Nataru.
Harga bumbu seperti bawang putih, bawang merah hingga cabai harganya naik rentang Rp2 ribu hingga Rp5 ribu.
"Iya betul, saya jual berbagai jenis bumbon hampir semua naik," ujar penjual bumbon pasar Johar, Sintya kepada Tribun, Sabtu (17/12/2022).
Ia merinci, bawang putih naik dari Rp18 ribu per kg sekarang Rp22 ribu per kg.
Bawang merah Rp20 ribu per kg menjadi Rp27 ribu per kg.
"Bumbon lainnya seperti miri, kacang, merica, pada naik dikisaran Rp5 ribuan," imbuhnya.
Menurutnya, kenaikan harga tersebut sudah terjadi pada awal bulan Desember kecuali bawang merah yang memang harganya meroket sebelum Desember.
Imbas dari kenaikan harga bumbon menyurutkan omzet penjualan.
Namun, pihaknya yakin saat Nataru hingga tahun baru akan kembali mengungkit penjualan bumbonnya.
"Iya semoga sebelum akhir tahun, pembeli akan kembali naik, biasanya gitu," bebernya.
Penjual bumbon lainnya, Mulyani, menjelaskan, harga bawang putih di tempatnya sekarang Rp22 ribu per kg dari harga Rp16.500 per kg.
Bawah merah Rp27 ribu per kg dari harga Rp20 ribu per kg.
"Akhir-akhir ini mendekati Januari harga naik semua," katanya.
Meski harga mahal tidak berpengaruh ke penjualannya karena bumbu termasuk bahan kebutuhan pokok.
Selain itu, ia sudah ada pelanggan tetap.
"Masih aman soal penjualan cuma kena keluh pembeli saja," katanya.
Penjual Cabai , Yuli mengaku, kenaikan harga cabai hanya terjadi pada cabai keriting. Jenis Cabai lain seperti cabai merah besar dan cabai rawit harganya tetap.
Bahkan, cabai merah besar sempat turun dari Rp20 ribu per kg menjadi Rp18 ribu per kg.
Cabai rawit tetap di angka Rp28 ribu per kg.
Cabai keriting naik dari Rp23 ribu per kg menjadi Rp28 ribu per kg.
"Dari produsen panen sehingga stok banyak maka harga aman," ujarnya.
Ia mengungkapkan, permintaan konsumen sudah menunjukkan kenaikan, namun tidak berpengaruh terhadap harga karena stok melimpah.
"Nanti Nataru permintaan prediksi kenaikan dua kali lipat seperti saat lebaran apalagi ini bareng momen lebaran," terangnya. (Iwn)