Kabupaten Semarang

Kondisi Terkini Pengaspalan dan Pelebaran Jalan Bima Ungaran, Yarmuji: 3 Hari Lagi Rampung

Berdasarkan penuturan Kepala Desa Kalongan, Yarmuji, proses pengaspalan Jalan Bima Ungaran akan selesai dalam waktu dekat.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV PRADANA
Kondisi Jalan Bima di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang yang sudah selesai diaspal dan dilebarkan oleh Pemkab Semarang, Selasa (20/12/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Pengaspalan sekaligus pelebaran Jalan Bima, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang hampir selesai 100 persen.

Jalan desa atau permukiman itu disiapkan Pemkab Semarang sebagai jalur alternatif dari Jalan Arjuna (akses penghubung Ungaran dengan Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak) yang ditutup total akibat ambles dan longsor sedalam sekira 60 meter.

Dari pantauan Tribunjateng.com, Selasa (20/12/2022), jalan alternatif sepanjang 1,2 kilometer itu sudah halus dan memiliki lebar sekira 4,5 meter.

Itu artinya, baik mobil dan motor akan lebih mudah menggunakan jalan tersebut.

Baca juga: 11 Pos Pengamanan Disebar Selama Natal dan Tahun Baru di Kabupaten Semarang, Kerahkan 162 Personel

Sebelumnya, hampir seluruh Jalan Bima tampak berlubang serta kelebarannya masih sekira 3,5 meter.

Berdasarkan penuturan Kepala Desa Kalongan, Yarmuji, proses pengaspalan Jalan Bima akan selesai dalam waktu dekat.

“Kemungkinan tiga hari lagi sudah selesai,” ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (20/12/2022).

Beberapa alat berat seperti tandem roller dan asphalt finisher juga tampak masih berada di sekitar Jalan Bima.

Warga Desa Kalongan, Fahmi (24) cukup senang dengan perbaikan itu.

Baca juga: Berkah Natal dan Tahun Baru, Sejumlah Toko di Kota Semarang Kebanjiran Pesanan Parsel

Dia hanya berharap, nantinya lalu lintasnya tidak terlalu menganggu aktivitas warga sehari-hari.

“Kalau sudah bagus begini mudah-mudahan tidak ada yang kebut-kebutan."

"Seharusnya bersyukur karena sudah bisa lewat lagi,” katanya melalui Tribunjateng.com, Selasa (20/12/2022).

Sebelumnya, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, total dana yang digelontorkan untuk membangun jalur alternatif itu sekira Rp 2,8 miliar.

Tidak menutup kemungkinan, lanjut Ngesti, bahwa nantinya jalur alternatif di Jalan Bima akan menjadi jalan utama.

Baca juga: Bea Cukai Semarang Musnahkan 11,6 Juta Batang Rokok Ilegal, Perkiraan Nilainya Capai Rp 13 Miliar

Hal ini mengingat kondisi longsor di Jalan Arjuna yang tergolong parah serta tanahnya yang terus bergerak.

“Jalannya kami alihkan karena (tanahnya) masih bergerak sampai saat ini,” ungkapnya.

Dia menerangkan, pihaknya belum dapat memperbaiki lokasi longsor itu karena kondisi tanahnya.

“Sehingga (jalur alternatif) ini sangat mendesak sekali, agar lalu lintas bisa berjalan lagi,” pungkasnya.

Sebagai informasi, keretakan di Jalan Arjuna terjadi pada Februari 2022 hingga kemudian semakin parah serta keretakannya semakin memanjang. (*)

Baca juga: 3 Prioritas Pengamanan Gereja Saat Natal di Solo, Kapolresta: Total Ada 246 Gereja

Baca juga: Jumlah Penumpang di Terminal Tirtonadi Solo Bisa Meningkat 70 Persen, Nataru Dibarengi Libur Sekolah

Baca juga: Duka Bagi Kakek Sukarto, Rumah Warga Cilacap Ini Terbakar Saat Jalani Perawatan di Rumah Sakit

Baca juga: Warga Binaan Beragama Nasrani di Rutan Pekalongan Tak Dapat Remisi Natal, Ternyata Ini Penyebabnya

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved