Berita Pekalongan
Wujudkan Generasi Tangguh, Satuan Pendidikan Pekalongan Didorong Jadi Sekolah Siaga Kependudukan
Generasi muda merupakan penerus bangsa sehingga mereka perlu dipersiapkan sejak dini.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Generasi muda merupakan penerus bangsa, sehingga mereka perlu dipersiapkan sejak dini untuk menumbuhkan sikap bertanggung jawab dan perilaku adaptif berkaitan dengan dinamika kependudukan, salah satu perwujudannya yakni melalui sekolah siaga kependudukan (SSK).
Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemerintah Kota Pekalongan, Soeroso mengatakan, tujuan dari SSK ini untuk mendukung masuknya Indonesia sebagai negara maju di tahun 2030-2045.
"Pada saat itu jumlah penduduk dengan usia produktif yakni 15-64 tahun sangat besar jika salah kelola akan ada bencana," kata Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemerintah Kota Pekalongan, Soeroso saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Selasa (20/12/2022).
Soeroso menargetkan seluruh jenjang pendidikan di Kota Batik turut mendukung gerakan nasional maju sebagai SSK, sebab nantinya generasi yang saat ini masih duduk di bangku pendidikanlah yang akan mengisi SDM tahun 2030.
Oleh sebab itu, mereka harus siap dan mampu melewati tantangan di kehidupan selanjutnya.
"Pendidikan sekarang, wajib menyiapkan mereka ini dalam apapun keadaannya, yang disiapkan adalah mental dan kompetensi," imbuhnya.

Sementara itu, Farida Sumarlin, Ketua Kelompok Kerja Pengendalian Kependudukan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan sejumlah isu kependudukan di tahun 2030 yang ada antara lain 58,2 persen penduduk sekarang didominasi anak milenial, memasuki bonus demokrasi yakni suatu keadaan dimana terjadi peningkatan penduduk usia produktif, besarnya persentase penduduk usia tua dan memasuki industri 4.0.
"Oleh sebab itu, kami berharap dunia pendidikan yakni sekolah dapat menyiapkan SDM unggul, potensial dan religius untuk menyongsong masa depan yang lebih baik," katanya.
Pihaknya menyebutkan, di Provinsi Jawa Tengah 45 satuan pendidikan sudah menjadi SSK dan mengintegrasikan baik pada kurikulum maupun kegiatan ekstrakurikuler.

"Kota Pekalongan termasuk kota industri potensial dengan batik. Mereka ini potensial sekali, untuk dipersiapkan karena orang sukses tidak harus melalui pendidikan formal namun dengan entrepreneur yang sukses pun jadi orang yang keren," imbuhnya.
Sosialisasi secara masif juga akan dilakukan di seluruh SMA/SMP/SD agar bisa melakukan dan melaunching SSK agar sedini mungkin pemuda terpapar isu kependudukan dan mulai mempunyai kepedulian, semangat, action menanggapi kondisi kependudukan secara dinamis.
"Adapun indikator yang perlu dilengkapi oleh satuan pendidikan, untuk jadi SSK di antaranya sudah mengikuti sosialisasi SSK, punya kepengurusan, pertemuan secara rutin, sudah memiliki dan melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) SSK dan melakukan monev atau evaluasi terkait SSK," imbuhnya. (*)