kominfo kota pekalongan
Setelah 7 Tahun Jadi Pasar Darurat, Sorogenen Akhirnya Dibersihkan Tuntas
Pasar Banjarsari, kawasan eks Pasar Darurat Sorogenen di Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur akhirnya dibersihkan secara menyeluruh.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Setelah tujuh tahun, menjadi tempat berjualan sementara bagi pedagang Pasar Banjarsari, kawasan eks Pasar Darurat Sorogenen di Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur akhirnya dibersihkan secara menyeluruh.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengerahkan puluhan personel dan alat berat untuk menata kembali kawasan tersebut agar kembali bersih dan tertib.
Baca juga: Sekda Akbar Dorong BPR BKK Kabupaten Pekalongan Tertibkan Kredit Macet, Termasuk Anggota DPRD
Sejak Kamis (2/10/2025) hingga saat ini, tim gabungan dari DLH, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop-UKM) bekerja bahu-membahu membersihkan timbunan sampah dan sisa material bangunan yang tertinggal pasca relokasi pedagang ke Pasar Banjarsari Baru.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah DLH Kota Pekalongan, Adi Setiawan, mengatakan pembersihan dilakukan secara intensif menggunakan alat berat, mengingat volume sampah yang cukup besar dan bervariasi.
"Pembersihan sudah dimulai sejak Kamis sore. Kami melibatkan alat berat dari DPUPR dan armada DLH untuk mengangkut sampah ke TPA Degayu. Tenaga manusia tidak mungkin dilakukan sepenuhnya karena timbunan sampah yang cukup banyak," ujarnya, Senin (6/10/2025).
Menurut Adi, kegiatan ini merupakan hasil koordinasi lintas dinas untuk memastikan penataan lingkungan berjalan cepat dan efisien.
Sebanyak 35 personel DLH diterjunkan bersama 5 operator alat berat dari DPUPR.
Sampah yang diangkut terdiri dari berbagai jenis, mulai dari sampah rumah tangga, kayu, paku, hingga puing bekas kios.
"Fokus kami adalah mengembalikan fungsi lahan dan memastikan kawasan ini tidak lagi menjadi sumber pencemaran atau timbunan sampah baru."
"Setelah pembersihan selesai, kami pastikan lokasi aman, bersih, dan tertata," tambahnya.
Relokasi pedagang dari Sorogenen ke Pasar Banjarsari Baru pada 25 September lalu menjadi penanda berakhirnya masa tujuh tahun penggunaan pasar darurat yang dibangun pascakebakaran 2018 silam.
Kini para pedagang menempati kios dan los permanen dengan fasilitas yang lebih baik dan lingkungan yang lebih nyaman.
Adi berharap, pemindahan ke pasar baru tidak hanya meningkatkan kenyamanan bertransaksi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan kota.
"Kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh warga. Sampah sebaiknya dipilah sejak dari rumah, antara organik dan anorganik."
"Jika tidak sempat mengelola, bisa bekerja sama dengan petugas angkut atau kelompok swadaya masyarakat (KSM)," imbaunya.
| Tak Harus Nasi, Pemkot Pekalongan Kenalkan Ragam Pangan Alternatif Kepada Warga |
|
|---|
| Kolaborasi CSR dan Pemkot Pekalongan: 30 Baduta Dapat Dukungan Nutrisi Selama 3 Bulan |
|
|---|
| Stabilisasi Harga Pangan, Pemprov Jateng dan Pemkot Pekalongan Lepas Ribuan Paket Beras Murah |
|
|---|
| Operasi Pasar Murah Kota Pekalongan Diserbu Warga, Beras Premium Rp 41 Ribu Jadi Incaran |
|
|---|
| Perilaku Menyimpang Anak Meningkat di Pekalongan, Dunia Digital dan Bullying Jadi Sorotan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251006_Timbunan-sampah-di-Pasar-Banjarsari-Pekalongan_1.jpg)