OPINI
OPINI Mila Karmilah : Sistem Pemanenan Air Hujan, Dari Pengetahuan Menuju Konservasi Sumber Daya Air
LOCAL knowledge atau pengetahuan warga adalah segala sesuatu yang dilihat, dirasakan, dialami ataupun yang dipikirkan,
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga dipaksa untuk menentukan pilihannya. Pilihan tersebut, yaitu dengan membuat sumur air tanah atau membeli dari perusahaan daerah air minum (PDAM).
Kebutuhan Air Bersih
Salah satu bentuk adaptasi yang dilakukan oleh warga adalah terkait dengan pemenuhan air bersih, yaitu dengan melakukan penampungan air hujan, yang digunakan sebagai pengganti/substitusi apabila air dari sumur tidak mencukupi serta dilakukan pada musim penghujan.
Hal ini dilakukan sebagai cara menghemat pengeluaran. Pengetahuan mengenai penadahan air hujan sebagai pengganti air yang diambil dari sumur artesis selama ini hanya dilakukan secara manual dan oleh individu ataupun masing-masing rumah tangga. Belum ada usaha untuk mengkomunalkan penadahan air utamanya di kawasan pesisir.
Penadahan air hujan adalah satu upaya dalam mengkoservasi air selain untuk pemenuhan air bersih bagi warga di kawasan pesisir.
Seperti diketahui bahwa penadahan air hujan secara komunal dan dengan teknologi yang baik dan benar masih jarang dilakukan. Penadahan air hujan melalui teknologi sederhana akan sangat membranous dalam pemeniuhan air bersih bagai warga di sepanjang pesisir.
Dengan teknologi ini maka pemenuhan air bersih akan tercapai, selain itu memberikan ruang bagai warga untuk mengimplementasikan pengetahuan lokalnya menjadi implementatif (dapat diterapkan) sesuai kondisi dan situasi yang ada.
Dikarenakan pentingnya pemanenan air hujan sebagai suatu sistem konservasi air tanah, maka kementerian PUPR membuat suatu program GERAKAN Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA).
Terlihat bahwa pemerintah mempunyai kekhawatiran bahwa air yang terdapat di bumi/Indonesia jika tidak dikelola dengan arif maka akan terjadi kelangkaan air (water scarcity) ataupun bencana (kekeringan dan banjir).
Panen Air Hujan
Untuk itu upaya pemanenan air hujan yang awalnya didasari oleh keterbatasan air seharusnya mengarah pada gerakan, dimana gerakan ini adalah menyeru agar semakin banyak masyarakat yang peduli dan sadar bahwa air perlu dijaga dan dilindungi agar kelangkaan tidak menjadi hal nyata dikemudian hari. Upaya konservasi air memerlukan komitmen dari semua pihak terhadap isu keberlanjutan air.
Air hujan merupakan sumber air yang sangat penting terutama di daerah yang tidak terdapat sistem penyediaan air bersih, kualitas air permukaan yang rendah serta tidak tersedia air tanah (Abdulla et al., 2009).
Menurut Abdullah et al., 2009 bahwasanya air hujan merupakan air yang penting utamanya di kawasan yang tidak terdapat system penyediaan air bersih, kualitas air permukaan yang rendah serta tidak terdapat air tanah.
Sehingga pemanenan air hujan merupakan alternatif solusi yang bukan hanya dalam mengkonservasi sumber air namun lebih daripada, pemanenan air hujan juga merupakan pembelajaran agar masyarakat peduli terhadap penjagaan sumber air. (*)
Baca juga: Video Gerbang Tol Kalikangkung Semarang Padat, Puluhan Ribu Pemudik Sudah Lintasi Jateng
Baca juga: Chord Kunci Gitar Silent Night Misc Christmas
Baca juga: Info Loker Lowongan Kerja Terbaru di Semarang, Jumat 23 Desember 2022
Baca juga: Taman Kota di Kota Semarang Akan Putar Lagu Bernuansa Natal, Mbak Ita : Natal Tahun Ini Harus Meriah
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/ilustrasi-hujan-deras_20181108_211151.jpg)