Berita Kudus
Warga Kesambi Kudus Takut Tanggul Jebol, Sungai Piji Kembali Dipenuhi Sampah, Tebal Hingga 2 Meter
Tumpukan sampah sepanjang 30 meter dengan tebal 2 meter tersangkut di bawah jembatan 4 hingga menghambat arus Sungai Piji Kudus.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sungai Piji yang terletak di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus kembali dipenuhi sampah.
Kali ini, tumpukan sampah sepanjang 30 meter dengan tebal 2 meter tersangkut di bawah jembatan 4 hingga menghambat arus sungai.
Material sampah yang memadati Sungai Piji Kesambil datang dari Kudus wilayah atas.
Masyarakat menjadi was-was jika kondisi ini dibiarkan, dimungkinkan dapat menyebabkan tanggul jebol dan membanjiri permukiman.
Baca juga: Longsor Tebing Tutup Akses Jalan Rahtawu Kudus, Akses Lalu Lintas Sempat Terputus
Warga setempat, Ahmadi mengatakan, Sungai Piji menjadi langganan banjir ketika musim hujan tiba.
Kata dia, Sungai Piji sudah dibersihkan petugas BPBD Kabupaten Kudus dan warga setempat pada pertengahan Desember 2022.
Kini, badan sungai dipenuhi sampah kembali yang menghambat arus sungai.
"Sudah bersih, airnya lancar."
"Ini dipenuhi sampah lagi, takutnya tanggul jebol, jadi banjir," terangnya kepada Tribunjateng.com, Senin (26/12/2022).
Baca juga: Gedung IBS RSUD dr Loekmono Hadi Kudus Beroperasi Mulai Februari 2023, Ini Rencana Penggunaannya
Kepala Desa Kesambi, Mokhamad Masri menyampaikan, problematika sampah di Sungai Piji sudah menjadi persoalan masyarakat setempat.
Kata dia, sepanjang Desember tahun ini, Sungai Piji sudah lima kali banjir.
Ketika banjir, tumpukan sampah datang dan menyangkut di bawah jembatan karena terhalang tiang penyangga jembatan.
Menurutnya, kondisi tersebut akan semakin parah ketika tidak ada penanganan cepat.
Sehingga, berpotensi mengancam seribuan penduduk ketika tanggul sungai jebol lantaran tidak bisa menahan arus sungai.

Baca juga: Longsor Desa Rahtawu Kudus Munculkan Retakan Baru, Panjangnya Capai 15 Meter
"Warga dan pemerintah desa selalu berupaya membersihkan sampah semampunya."
"Persoalannya, jika tumpukan sampah sebanyak sekarang, apalagi materialnya besar-besar, tidak bisa dibersihkan secara manual."
"Kami butuh alat berat untuk mempermudah evakuasi sampah," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Senin (26/12/2022).
Masri menyebut, Sungai Piji sudah menjadi langganan kiriman sampah.
Permasalahan tersebut, menurut dia, akan terus berkelanjutan jika tidak ada upaya penanganan yang tepat oleh pihak terkait.
Termasuk perlunya edukasi terkait membuang sampah pada tempatnya bagi masyarakat Kudus bagian atas.
Baca juga: Peserta JKN-KIS di Kudus Tetap Bisa Akses Layanan Selama Libur Nataru
Pemerintah Desa Kesambi sudah berupaya mengubah konstruksi jembatan 3 agar tiang penyangga jembatan hilang.
Rencananya, hal serupa akan dilakukan di semua jembatan yang ada, supaya sampah yang terseret arus sungai tidak menyangkut di bawah jembatan.
Pihaknya menarget, sampah yang menumpuk saat ini harus bisa dibersihkan secepat mungkin, guna mengantisipasi terjadinya banjir mengingat intensitas hujan di wilayah Kabupaten Kudus cukup tinggi.
"Panjang sampah pada awalnya mencapai 50 meter, sudah diurai sedikit demi sedikit oleh warga."
"Kalau dibiarkan, dampaknya bisa mengancam penduduk atau puluhan hektare lahan pertanian, warga Kesambi yang kena dampaknya," tutur dia. (*)
Baca juga: Jalan Penghubung di Desa Karangkemiri Banyumas Diresmikan, Hasil Program Karya Bakti TNI
Baca juga: Ini Pantauan Terkini Lalu Lintas di Simpang Empat Kertek Wonosobo, Bakal Padat Jelang Tahun Baru
Baca juga: Hasil Bulan Dana PMI Batang Tahun 2022, Belum Penuhi Target Tapi Naik 17 Persen Dibanding 2019
Baca juga: Kiyana Hotel Hadir di Jalan Pamularsih Semarang, Target Sasaran Family Leisure