Berita Pekalongan
ASN Pekalongan Purna Tugas Tetap Harus Berkarya, Bisa Jadi Ketua RT atau RW
-Masa purna tugas (pensiun) bukan menjadi penghalang bagi seseorang untuk terus berkontribusi bagi masyarakat. Sebaliknya, melalui pengalaman selama b
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN -Masa purna tugas (pensiun) bukan menjadi penghalang bagi seseorang untuk terus berkontribusi bagi masyarakat. Sebaliknya, melalui pengalaman selama bertahun-tahun selama bertugas menjadi abdi negara, pensiunan bisa tetap berkontribusi.
Hal ini ditekankan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekalongan, Anita Heru Kusumorini usai menyerahkan tabungan hari tua (THT) dan tali asih bagi calon pensiunan TMT 1 Januari 2023, di ruang Buketan Setda setempat, Rabu (28/12/2022).
"Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas pengabdian, sumbangsih, dan dedikasi para PNS yang selama berpuluh-puluh tahun mengabdikan diri kepada Pemkot Pekalongan dan masyarakat dalam membangun daerah Kota Pekalongan lebih baik lagi," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekalongan, Anita Heru Kusumorini.
Dikatakannya, bahwa memasuki masa purna bakti atau pensiun merupakan siklus bagi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS yang harus dilalui.
Anita menyebutkan, total ASN Pemkot Pekalongan yang memasuki purna tugas per 1 Januari 2023 ada 13 orang, dimana 2 orang ASN diantaranya mengajukan pensiun dini.
"Ada 8 guru, sisanya dari OPD seperti Dinas Pendidikan, Kelurahan Degayu, Kelurahan Pasirkratonkramat," ucapnya.
Pihaknya mengungkapkan, kondisi jumlah ASN di Kota Pekalongan sejatinya masih kurang, namun saat ini masih bisa tercover dari pengadaan CPNS dan PPPK baik guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.
Anita mengakui, dari tahun ke tahun memang banyak ASN yang pensiun, setiap tahun sekitar 180 an orang yang pensiun.
"Meski sudah purna tugas, hal ini tidak mengendorkan semangat para pensiunan untuk tetap mengabdikan diri kepada masyarakat."
"Terlebih, mayoritas dari mereka masih sehat walafi'at dan bugar, sehingga mereka dinilai tetap bisa berkontribusi ke masyarakat melalui bidang yang digelutinya selama ini atau bisa terjun ke politik, menjadi ketua RT atau RW, bahkan bisa juga berwirausaha yang nantinya diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan secara luas kepada masyarakat sekitar," ungkapnya.
Disamping itu, para pensiunan PNS ini diharapkan bisa menggunakan THT secara bijak dan tidak tergiur oleh sejumlah oknum yang menawarkan investasi bodong dengan keuntungan yang tidak masuk akal.
"Para pensiunan PNS ini diharapkan bisa menggunakan THT secara bijak dan tidak tergiur oleh sejumlah oknum yang menawarkan investasi bodong dengan keuntungan yang tidak masuk akal," tambahnya. (Dro)