Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Cerita Wisatawan Asing Selama Terjebak di Karimunjawa, Bosan Tak Bisa Ke Mana-mana

Wisatawan asing yang juga terjebak di Karimunjawa selama beberapa hari ini adalah Joao asal Portugal dan rekannya Dominic asal Austria.

Editor: m nur huda
Tribun Jateng/ M Nur Huda
Ilustrasi Pasir Pantai; Wisatawan bermain pasir pantai di salahsatu pulau yang ada di Kepulauan Karimunjawa Jepara, Jawa Tengah. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Setelah sepekan terjebak di Karimunjawa, ratusan wisatawan akhirnya berhasil dipulangkan dengan selamat ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Rabu (28/12/2022), pukul 05.00 WIB.

Para wisatawan dijemput menggunakan kapal KM Kelimutu milik PT Pelni.

Kapal pengangkut evakuasi wisatawan dari Karimunjawa tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (28/12/2022). Kedatangan wisatawan disambut PJ Bupati Jepara Edy Supriyanta
Kapal pengangkut evakuasi wisatawan dari Karimunjawa tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (28/12/2022). Kedatangan wisatawan disambut PJ Bupati Jepara Edy Supriyanta (TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Dari 497 penumpang yang turun di Pelabuhan Tanjung Emas, 410 merupakan wisatawan lokal, 49 wisatawan mancanegara, dan 38 warga nonwisatawan.

Wisatawan asing yang juga terjebak di Karimunjawa selama beberapa hari ini adalah Joao asal Portugal dan rekannya Dominic asal Austria.

Dua wisatawan mancanegara, Joao asal Portugal dan rekannya Dominic asal Austria menceritakan perjalanannya selama berada di Pulau Karimunjawa, saat tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (28/12/2022).
Dua wisatawan mancanegara, Joao asal Portugal dan rekannya Dominic asal Austria menceritakan perjalanannya selama berada di Pulau Karimunjawa, saat tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (28/12/2022). (KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah)

Kedua pemuda itu tiba di Karimunjawa pada Kamis (22/12/2022) lalu.

Rencananya, mereka pulang dari Karimunjawa akan menuju Yogyakarta pada Selasa (27/12/2022) kemarin.

Namun kapal feri dari Jepara tak bisa menjemput lantaran gelombang tinggi dan cuaca buruk.

Joao mengaku bosan sejak tiba di Karimunjawa.

Hal ini lantaran tidak bisa berkeliling selama di Karimunjawa.

Pasalnya, di Karimunjawa tak ada stok bahan bakar minyak (BBM), sehingga tidak bisa menyewa motor. 

“Sebagai turis, kami bosan karena tidak ada aktivitas yang bisa kami lakukan di sana sejak kami tiba. Di sana kehabisan bahan bakar jadi kami tidak bisa menyewa motor untuk berkeliling pulau,” ungkap Joao kepada Kompas.com.

Ia menceritakan sama sekali tidak ada perahu untuk pergi kemana pun.

Bahkan mereka tidak bisa melalukan snorkeling atau aktivitas menyenangkan lainnya.

Anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) berenang di laut Pulau Cilik, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2020).
Anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat (Ciayumajakuning) berenang di laut Pulau Cilik, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (25/2/2020). (Tribun Jateng/M Nur Huda)

“Kami tidak mengalami kesulitan apapun. Orang-orang di sana dan pelayanannya baik. Tapi kami tidak bisa beraktivitas apa pun. Jadi kami merasa bosan setiap hari hanya makan dan tidur di hotel,” lanjut Dominico.

Joao tidak menyangka liburannya bakal berakhir seperti ini. Saat kapal yang ditumbangi berangkat ke Karimunjawa Kamis lalu, ia mengaku kapal feri mengalami hambatan di tengah laut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved