Berita Jateng
Perampokan di Batang : Komplotan Bandit Lampung Bersua di Lapas Kedungpane Semarang & Survei Target
Komplotan perampok asal Lampung diduga telah melakukan sejumlah aksi perampok di berbagai daerah.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Para tersangka yang ditangkap masing-masing AP (50) warga Way Serdang, Mesuji, Lampung. Berperan melakukan perencanaan, menyiapkan senjata api, survei, eksekutor pencurian, dan mencongkel jendela.
J, (46) warga Trijaya , Penawar Lama, Tulang Bawang, Lampung berperan perencana, otak pencurian, mencari sasaran, survei, mencari senjata api.
FS (32) warga Batu Putih, Pelawan, Sarolangun, Jambi.
Berperan membawa parang, memukul kepala saksi, dan melumpuhkan lurah dan pak RT.
DS (30) warga Bugangan, Semarang Timur, Kota Semarang, peran menyiapkan mobil survei, Sopir, dan eksekutor pencurian.
ACU (20) alamat Semirejo , Gembong, Pati, Jateng, sudah residivis empat kali.
Peran perencanaan, menyiapkan senjata api, survei, eksekutor pencurian, bawa pisau lipat utk congkel jendela.
Ada satu pelaku berinisial T berstatus DPO yang berperan sebagai perencana, otak pencurian, dan survei Lokasi.
"Kelima tersangka, berhasil menggondol uang tunai Rp108 juta. Selain uang tunai, adapula berbagai perhiasan, handphone, sejumlah tas. Hasil itu, sudah dibagi dan digunakan para pelaku," paparnya.
Para pelaku sebelum melakukan perampokan melakukan sejumlah pertemuan di daerah Bekasi Timur, Tambun lalu Rangkas Bitung.
Mereka memang sudah saling mengenal di lembaga permasyarakatan Kedungpane Semarang.
Selanjutnya mereka berbagi tugas dari menentukan lokasi, cara masuk, cara bertindak hingga perlengkapan yang diperlukan.
"Senjata api rakitan para pelaku membeli dari daerah Lampung. Akan didalami untuk kepentingan penyidikan agar semacam ini tidak terjadi lagi," terangnya.
Pihaknya masih melakukan pengembangan kasus itu bilamana ada keterkaitan dengan kejahatan serupa di tempat lain.
Para pelaku dijerat Pasal 365 ayat (2) angka (1e), (2e), (3e) KUHPidana, pencurian yang didahului, disertai, atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan. Ancaman pidana paling lama 12 tahun penjara.
"Kami masih lakukan proses penyidikan, mereka juga terancam UU darurat karena kepemilikan senjata api ancaman paling lama 20 tahun," jelasnya. (Iwn)
Baca juga: Bali United Ingin Pulangkan Pratama Arhan? Suporter Dunia Maya Banyak yang Tak Rela
Baca juga: Banjir Kudus 2023: Kondisi Mental Korban Tenggelam yang Selamat, Terus Menyebut Koncoku
Baca juga: Jenguk Korban Banjir di Kayen dan Sukolilo, Pj Bupati Pati Beri Bantuan Logistik dan Set-Top-Box
Baca juga: BERITA LENGKAP: Rampok Rumah Juragan Telur di Bandar Batang, Sekap Lurah hingga Ketua RT
Tekankan Spirit Kritisisme, Mohammad Saleh Ajak Mahasiswa Koreksi Program Pemerintah |
![]() |
---|
Erick Thohir: Liga 4 Perebutkan Piala Bupati/Walikota, Liga 3 Piala Gubernur Jawa Tengah |
![]() |
---|
Pemulihan Bisnis Perhotelan di Jateng Belum Signifikan pada Awal Semester II |
![]() |
---|
Hari Anak Nasional: Bunda Forum Anak Kunjungi LPKA Kutoarjo dan Salurkan Bantuan |
![]() |
---|
Pertumbuhan Ekonomi Jateng Meningkat, Mohammad Saleh Minta Pemprov Pertahankan Kerja Kolaboratif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.