Ada Potensi 4 Koalisi Parpol di Pilpres 2024
potensi koalisi itu bisa saja terjadi apabila PDI Perjuangan tak berkoalisi dengan partai lain, karena telah memenuhi presidential threshold (PT).
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem, Johnny G Plate menyebut potensi terbentuknya empat koalisi pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Menurut dia, empat koalisi tersebut berasal dari koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Koalisi tersebut satu di antaranya yang bakal dibentuk Partai Nasdem bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Ada empat potensi koalisi dalam koalisi kita saat ini. Ini potret realnya. Bukan hanya dihadapkan koalisi pemerintahan dengan koalisi yang dibangun NasDem, tidak," katanya, saat menjadi pembicara dalam rilis hasil survei Indikator Politik Indonesia secara virtual, Rabu (4/1).
Johnny menuturkan, potensi koalisi itu bisa saja terjadi apabila PDI Perjuangan tak berkoalisi dengan partai lain, karena telah memenuhi presidential threshold (PT) 20 persen. "Pasti Mas Hasto PDIP punya hak pencalonan pilpres karena penuhi PT," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyebut terbentuknya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), yakni gabungan Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). "Kalau koalisi Gerindra terbangun dengan baik, Pak Prabowo dengan Cak Imin atau siapa saja, maka ada koalisi Pak Prabowo," ungkapnya.
Johnny juga menyebut terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni gabungan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ia pun mengingatkan agar semua pihak menjaga soliditas dan stabilitas politik. "Karenanya kami mengingatkan potensi koalisi pilpres itu untuk tahun 2024-2029, bukan saat ini. Saat ini kita harus jaga betul soliditas kita, harus jaga betul kegotongroyongan kita, harus jaga betul stabilitas politik kita," ucapnya.
Sebagai informasi, hingga kini hanya PDI Perjuangan sebagai satu-satunya partai yang memenuhi ambang batas pencalonan presiden. Kendati demikian, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu belum menentukan arah koalisinya.
Sementara Partai Golkar, PAN, dan PPP telah membentuk KIB, meski belum menentukan figur yang bakal diusung. Lalu, Partai Gerindra dan PKB juga sudah membentuk koalisi. Namun, koalisi ini juga belum mencapai kesepakatan soal siapa sosok yang diusung nantinya.
Kemudian, rencana Koalisi Perubahan, yakni NasDem, PKS, dan Demokrat yang tak kunjung deklarasi. Koalisi itu tampaknya menyepakati mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) setelah dideklarasikan Nasdem.
Sebelumnya, FDS UI Research & Consulting memprediksi bahwa akan ada empat poros koalisi pada pilpres 2024. Hal itu disampaikan CEO FDS UI Research & Consulting Rulli Nasrullah dalam rilis akhir 2022 tentang Informasi Digital Peta Kandidasi Pilpres 2024, Jumat (30/12) lalu.
Menurut dia, hal itu berdasarkan dinamika peta politik Indonesia sepanjang 2022. “Peta politik pilpres 2024 Indonesia berdasarkan dinamika selama 2022 akan berpotensi terbagi menjadi empat poros,” jelasnya.
Rulli menyatakan keempat poros itu di antaranya Koalisi Indonesia Bersatu yang dimotori Partai Golkar, PAN, dan PPP. Kemudian, poros Kebangkitan Indonesia Raya yang dibentuk Partai Gerindra dan PKB.
Adapun, PDI Perjuangan sebagai satu-satunya parpol parlemen yang sudah memenuhi ambang batas untuk mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden sendiri tanpa perlu berkoalisi dengan parpol lain.
Kemudian yang keempat adalah Poros Perubahan yang beranggotakan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. (Tribunnews/Fersianus Waku/Naufal Lanten)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.