Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

OPINI

OPINI Khafid Sirotudin : Rombeng: Sandang Bekas yang Naik Kelas

Di kehidupan sehari-hari kita acapkali menjumpai barang bekas. Mulai sandang, motor, mobil, mebelair, peralatan dapur dan rumah bekas.

istimewa
Khafid Sirotudin 

Disamping adanya keinginan sebagian kalangan untuk bisa memakai pakaian branded impor meski daya beli belum sesuai kemampuan.

Padahal sebenarnya banyak pakaian made in Indonesia yang berkualitas dan diekspor ke luar negeri. Apalagi Indonesia bermimpi masuk menjadi 5 negara industri tekstil terbesar dunia pada 2030.

Indonesia yang memiliki wilayah perairan sangat luas dan pengawasan yang belum maksimal, tentu menjadikan barang ilegal mudah masuk dari berbagai "jalan tikus".

Jangankan pakaian bekas, narkoba, senjata dan beragam barang selundupan bisa saja masuk dengan memanfaatkan kelemahan pengawasan dari aparat yang terbatas personil dan peralatannya di daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Terisolir).

Bisa juga melalui pelabuhan besar dengan memanipulasikan manifest isi kontainer barang impor. Sebagaimana pernah terjadi pada 2005 di TPKS (Terminal Peti Kemas Semarang) pelabuhan Tanjung Emas.

Dimana 2 kontainer import pada manifest tertulis produk TPT (Tekstil dan Produk Tekstil), ternyata separo kontainer berisi handphone dan berhasil dibongkar oleh aparat yang berwenang.

Berbagi sandang rombeng (pakaian dan sepatu bekas) yang masih layak pakai kepada sanak kerabat, teman dan tetangga kami yakini bisa menjadi budaya berbagi yang mengurangi laju importasi pakaian bekas import.

Jika sedekah sandang rombeng bisa menjadi budaya massif di masyarakat, maka bukan tidak mungkin para penerima manfaat dapat mengalihkan anggaran untuk membeli pakaian dan sepatu preloved/thrift store menjadi anggaran untuk meningkatkan kualitas pangan sehat atau memenuhi biaya pendidikan anak-anak generasi penerus bangsa. (*)

Baca juga: Modena Usung Front Loading 10kg di Pameran Modern Electronic Java Supermall Semarang

Baca juga: Semarang Tempo Dulu : Mengenang Sekolah Rakyat di Kota Semarang

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Kisah Penggembala dan Sebuah Seruling

Baca juga: Fokus : Tilang Manual Lagi

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved