Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Ada Usulan PDIP Ajukan Megawati Maju Capres untuk Satukan Ganjar Pranowo-Puan Maharani

Menjelang Pilpres 2024 muncul ide agar Ketum Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri maju kembali sebagai calon presiden (capres).

Editor: m nur huda
Istimewa
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat dijemput Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Bandara Adi Soemarmo, Sabtu (10/12/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menjelang Pilpres 2024 muncul ide agar Ketum Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri maju kembali sebagai calon presiden (capres).

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menyebut ide itu masuk akal, sebab hak konstitusi Megawati masih dapat diakomodir.

Usulan agar Megawati maju lagi dalam kontestasi politik itu disampaikan oleh Co-Founder Total Politik Budi Adiputro dalam acara diskusi politik yang diselenggarakan Perhimpunan Orang Merdeka.

Acara itu turut dihadiri, Ketua DPP NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi, Wasekjen PPP Idy Muzayyad, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga, dan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.

Budi awalnya menyinggung soal dukungan untuk Ganjar Pranowo dan Puan Maharani sebagai capres bisa membelah internal PDIP.

Menurutnya, ancaman keterbelahan itu tak akan terjadi jika Megawati yang maju sebagai capres.

"Ketika ada fraksi Ganjar dan ada fraksi Puan ya ini bisa membelah partai, bisa membuat partai ini ke depan bisa pincang juga karena keterbelahan. Kenapa nggak disorong ke Bu Mega? Bu Mega secara umur secara konstitusi masih memungkinkan, jadi ketika Bu Mega menjadi opsi maka keterbelahan ini pasti nggak ada. BTL semua, banteng tegak lurus," kata Budi dalam acara Diskusi Politik di Kopi Politik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).

Budi juga bicara soal negara Amerika Serikat (AS) yang capresnya tak lagi berusia muda, namun memiliki pengalaman.

Dia menyebut hal itu menjadi contoh situasi yang sama jika Megawati kembali maju sebagai capres. Megawati bernama lengkap

Prof. Dr. Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri, lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Megawati menjadi Presiden ke 5 RI sejak 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004.

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga langsung memberikan tanggapannya terkait ide Megawati maju capres kembali tersebut. Eriko menyebut ide Megawati maju capres di Pilpres 2024 yang dilontarkan Budi masih masuk akal.

"Menurut kami masuk akal. Sangat masuk akal. Karena gini tidak ada yang salah, bahwa beliau yang diberikan kesempatan atau diberikan hak sepenuhnya untuk memutuskan. Apakah dirinya sendiri sebagai ketua umum atau memberikan haknya. Sama seperti tahun 2014 beliau beri haknya kepada Pak Jokowi," kata Eriko.

Eriko mengatakan dirinya akan menyampaikan usulan itu ke Megawati. Dia menyebut keputusan diterima atau tidaknya usulan itu sepenuhnya ada di tangan Megawati.

Tujuh Perintah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluarkan tujuh perintah untuk para kader partainya jelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-50 partai pada 10 Januari 2023.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, surat perintah tersebut dikeluarkan Sabtu (7/1/2023) yang berisi tujuh poin perintah harian untuk para kader PDI-P.

“Bahwa sehubungan dengan hal tersebut, maka selaku Ketua Umum PDI Perjuangan, dengan ini saya sampaikan Perintah Harian Ketua Umum PDI Perjuangan,” demikian petikan surat perintah itu, seperti termuat dalam dokumen yang disampaikan kepada wartawan pada Sabtu (7/1/2023).

Perintah pertama, Megawati meminta kader PDI-P memperkokoh Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945; Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Perintah kedua untuk mempersolid PDI Perjuangan sebagai kekuatan pemersatu bangsa bergerak menyatu dengan rakyat untuk memenangkan Pemilu 2024.

Ketiga, menggelorakan jiwa gotong royong untuk menghapus paham individual dan menjadikan mimpi, harapan, cita-cita rakyat untuk diperjuangkan sebagai kepentingan kolektif utama partai.

Berikutnya, kader PDI-P diminta membangun semangat juang dari kalangan petani, nelayan, dan buruh untuk diorganisir menjadi pilar-pilar kekuatan nasional Indonesia bagi terwujudnya Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.

Titah kelima, Megawati meminta kader partainya mewujudkan semangat dan roh perjuangan Partai agar menjadi satu kekuatan yang solid bergerak ke bawah membangun semangat juang rakyat.

Keenam, menghadirkan program konkret di tengah rakyat melalui gerak kebudayaan membangun jati diri bangsa, gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa, dan gerakan meningkatkan taraf kehidupan rakyat

Terakhir, Megawati memerintahkan kader agar melanjutkan langkah rekrutmen, pendidikan politik, kaderisasi kepemimpinan secara sistemik, dan secara sungguh-sungguh menyerap seluruh aspirasi rakyat untuk menjadi kebijakan publik. 

Masih Dirahasiakan

POLITIKUS PDIP Deddy Sitorus mengatakan calon presiden dari partainya masih akan dirahasiakan ke publik. Menurut Deddy, Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-50 yang akan dilaksanakan Selasa (10/1/2023) bukan momentum tepat untuk menyebut nama kader yang dipilih Ketum Megawati Soekarnoputri.

"Menurut saya belum tepat. Karena Presiden dan Menkeu sudah menyebut bahwa potensi guncangan ekonomi akibat krisis global itu masih akan menghantui," ucap Anggota Komisi VI DPR RI itu dalam diskusi daring bertajuk 2023 Tahun Turbulensi Politik, Sabtu (7/1/2023).

Kata Deddy, saat ini pemerintah juga masih perlu fokus dan solid dalam bersiap menghadapi isu resesi dan perlambatan ekonomi.

"Bahkan bank dunia atau IMF sudah menurunkan ekspektasi proyeksi pertumbuhan ekonomi kita di bawah apa yang sudah ditargetkan pemerintah," tambahnya.

Namun, Deddy menjelaskan kemungkinan akan ada kisi-kisi terkait capres yang akan dibocorkan di harlah PDIP awal pekan depan.

Hal ini untuk sedikit menjawab keingintahuan publik yang penasaran siapa sosok yang akan diusung menjadi capres dari partai banteng moncong putih ini.

"Saya kira lebih menarik kalau tunggu 10 Januari yang tinggal beberapa hari ini, mudah-mudahan akan sedikit menjawab keingintahuan publik walaupun belum akan menyebut nama capres," urai Deddy.

Alasan mengapa PDIP masih belum mau menyebutkan nama tokoh capres yang diusung adalah karena saat ini sosok tersebut masih menjabat sebagai pejabat publik.(Tribun Network/Reynas Abdila/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved