Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Imlek 2023

Siap Jemput Hoki, Swalayan di Semarang Mulai Sediakan Pernak-Pernik Imlek

Swalayan di Kota Semarang bersiap menjemput hoki jelang perayaan Tahun Baru Imlek ini.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
Idayatul Rohmah
Karyawan Swalayan Bali, jalan Gajahmada Semarang tampak sedang menata bunga Mei Hwa yang dipajang di toko, Sabtu (7/1/2023). Tribun Jateng/Idayatul Rohmah 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Swalayan di Kota Semarang bersiap menjemput hoki jelang perayaan Tahun Baru Imlek ini.

Berbagai pernak-pernik mulai dari lampion, hiasan pohon, stiker, hingga gantungan khas bernuansa Imlek mulai disediakan untuk menggaet pembeli yang hendak menyemarakkan perayaan Tahun Baru kalender Tionghoa tersebut.

Hal itu yang juga terlihat di Swalayan Bali, jalan Gajahmada Semarang. Di toko dengan aneka barang interior itu juga tampak mulai menjual ornamen-ornamen khas Imlek.

Dimulai dari sekitar pintu masuk hingga di dalam toko, display terlihat lebih mencolok dengan aneka hiasan bernuansa merah.

"Menjelang Imlek, setiap tahun memang di tempat kami ini selalu ikut meramaikan dengan menjual pernak pernik Imlek. Itu sudah bertahun-tahun, dan sudah banyak pembeli yang tahu bahwa toko ini menyediakan (ornamen khas) saat momentum seperti ini," kata pemilik swalayan tersebut, Budi Handoyo kepada tribunjateng.com, Sabtu (7/1/2023).

Dikatakan Handoyo lebih lanjut, tokonya menjual berbagai pernak-pernik khas Imlek mulai dari lampion, stiker, hiasan pohon mei hwa, hingga gantungan.

Menurut dia, tak jarang pernak-pernik itu didatangkan dari luar negeri.

Misalnya saja lampion, ornamen itu dihadirkan langsung dari Tiongkok dengan berbagai ukuran. Yakni mulai dari ukuran 10 inchi, 12 inchi, 14 inchi, 16 inchi, sampai 18 inchi.

"(Produk ornamen Imlek) ini kebanyakan dari luar negeri, kecuali mei hwa itu bahan dasarnya dari Tiongkok. Jadi ranting-ranting pohonnya dipasang di dalam negeri, tapi bunganya dari Tiongkok.

Itu dipadukan menjadi pohon, ukuran kecil untuk hiasan meja dengan pot. Ukuran paling besar tingginya 80 cm," terang Handoyo.

Handoyo di sisi itu menyebutkan, lampion dan hiasan pohon mei hwa termasuk paling banyak dicari pembeli di tokonya.

Adapun pencarinya, yakni mulai dari rumahan/perorangan, perhotelan, hingga perbankan.

Menurutnya, banyak di antara mereka menghias interior dengan nuansa Imlek tersebut.

"Jadi Imlek ini biasanya produk yang paling dicari pembeli adalah lampion, kemudian (hiasan) pohon mei hwa.

Selain rumah, hotel ataupun resto besar biasanya juga memasang ornamen untuk menyambut tamu-tamu.

Jadi ini bukan hanya menjadi tradisi, tapi juga menjadi penghias tempat-tempat bisnis," terangnya.

Perbanyak Produk dengan Shio Kelinci Air

Di sisi lain Handoyo mengatakan, serba-serbi Imlek di tokonya juga menyediakan mulai baju-baju dengan nuansa merah hingga amplop merah atau angpao.

Menurut Handoyo, serba-serbi Imlek ini juga menjadi buruan pelanggan saat jelang perayaan.

Adapun ia menyebut, serba-serbi yang disediakan jelang Imlek ini rata-rata disesuaikan dengan shio tahun ini yaitu kelinci air.

Misalnya saja angpao, menurutnya, ia sengaja memperbanyak angpao dengan gambar simbol kelinci. Begitu juga stiker serta baju dengan gambar shio kelinci.

"Jadi jelang Imlek tahun ini, banyak persediaan simbol-simbol kelinci," ujarnya.

Sementara itu, dikatakannya, terkait animo pelanggan membeli pernak-pernik Imlek terlihat sejak H-3 minggu perayaan.

Sedangkan jika melihat tren, puncak keramaian pembeli akan terjadi pada H-7 hari perayaan.

Menurut Handoko, selain pernak-pernik, saat momen-momen seperti ini pencari produk-produk lain di tokonya turut meningkat.

Misalnya saja produk pecah belah, peralatan dapur, hingga aneka set keramik seperti teko teh set china.

Handoyo lebih lanjut mengaku yakin animo masyarakat untuk membeli pernak-pernik jelang Imlek tahun ini bakal meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Hal itu seiring dengan meredanya pandemi Covid-19 hingga dihapuskannya PPKM oleh pemerintah.

"(Tren puncaknya) H-seminggu. Sampai mau Imlek juga masih ada orang beli karena terkadang belum sempat beli."

"Kami berharap tahun ini pengunjung lebih banyak. Karena PPKM sudah dihapus, yang merayakan dan juga sanak famili tidak terlalu takut untuk kumpul.

Jadi kami selaku pengusaha menyambut gembira keadaan ini lebih baik," imbuhnya. (idy)

Baca juga: Harga EmasĀ Antam Semarang Tembus Rp 1.041.000 di Akhir Pekan, Ini Daftar Lengkapnya

Baca juga: SMK Assaidiyyah 2 Kudus Kelola Dapur Umum Posko GKMI Kudus, Masak Sejak Subuh Hingga Malam

Baca juga: Pakar Sebut Banjir Semarang Bak Sakit Komplikasi Tapi Obatnya Aspirin

Baca juga: Sudah Dianggarkan, Penundaan Pilkades di Blora Tahun 2023 Masih Belum Jelas

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved