Berita Semarang
Warga Perumahan Dinar Indah Meteseh Tembalang Semarang Terdampak Banjir Belum Masuk Sekolah
Sejumlah warga korban banjir Perumahan Dinar Mas belum masuk sekolah pada Senin.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah warga korban banjir Perumahan Dinar Mas, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang belum masuk sekolah pada Senin (9/1/2023).
Disampaikan oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Meteseh, Ristasi Adi, S.Pd., mengatakan terdapat satu guru dan tujuh siswa korban banjir Perumahan Dinar Indah.
"Tadi pagi siswa yang menjadi korban belum pada masuk sekolah dan memberikan keringanan kepada siswa," ungkapnya.
Adapun keringanan yang diberikan ialah diizinkan tidak mengikuti pembelajaran tatap muka selama tiga hari ke depan selama tiga hari kedepan.
Bila selepas tempo hari tersebut siswa tak kunjung masuk sekolah, guru atau wali kelas akan ke mendatangi rumah maupun lokasi pengungsian.
Tak hanya itu, pihaknya juga tengah mempersiapkan pemberian bantuan perlengkapan sekolah bagi siswa korban banjir.
"Kami juga memberikan bantuan perlengkapan sekolah agar siswa dapat segera mengikuti pembelajaran secara normal," tambah Ristasi.
Adapun perlengkapan sekolah yang diupayakan ialah alat tulis, sepatu, dan seragam sekolah bagi para siswa.
Musibah banjir di Perumahan Dinar Indah terjadi pada Jumat (6/1/2023) pekan lalu akibat Sungai Pengkol meluap dan tanggul jebol.
Sejumlah warga mengungsi di Balai Pendidikan dan Kepelatihan (Diklat) Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Kepelatihan (BKPP) Kota Semarang di Jalan Fatmawati Nomor 73A Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

Biyatun, satu dari 54 pengungsi menyatakan bantuan yang diberikan sebagian besar merupakan pakaian layak pakai dan bahan makanan.
Masih jarang bantuan seragam maupun peralatan sekolah yang dibutuhkan oleh sebagian pengungsi.
Menurutnya, bantuan seragam sekolah maupun peralatan sekolah akan sangat membantu warga terdampak banjir.
"Kami juga butuh bantuan seragam sekolah, saat ini kami juga membutuhkan bantuan seragam," ungkapnya.
Biyatun menambahkan, saat ini kedua anaknya diberikan keringanan tidak masuk sekolah rena terkendala seragam, tas, buku, dan alat tulis lainnya.
"Anak saya kelas 2 dan 6 di SDN Meteseh, saat ini izin belum masuk karena terkendala seragam, pihak sekolah sudah memberikan keringanan," imbuhnya.
Sementara Koordinator Sarda Jateng Irham Saputra mengaku bantuan seragam layak pakai masih kurang.
Sejumlah pihak telah menyumbangkan bantuan seragam untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Sayangnya, bantuan seragam untuk jenjang SD belum ada," tambahnya.
Untuk distribusi bantuan pihaknya berkoordinasi dengan pihak Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) setempat agar tepat sasaran. (*)
Baca juga: Korban Banjir Meteseh Semarang, 2 Meninggal 12 Lainnya Dalam Penanganan Medis
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 18 September 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
APBD Rp 6,4 Triliun Kota Semarang Disorot: Akademisi dan DPRD Minta Anggaran Lebih Pro Rakyat |
![]() |
---|
Hendi Mantan Walikota Semarang Diganti, Kepala LKPP Dijabat Sarah Sadiqa: Terima Kasih |
![]() |
---|
PT KIW Semarang Tambah Fasilitas Baru, Usung Seaside View untuk Nilai Tambah bagi Mitra |
![]() |
---|
Jalan Terjal Mbah Surati, Nenek 80 Tahun Berjuang Membuka Warkah Yang Ditolak BPN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.