Berita Solo
Mengenal Lithang Gerbang Kebajikan sebagai Rumah Ibadah Khonghucu di Solo, Berdiri Sejak 1918
Suasana Imlek yang begitu kental di Kota Solo tidak terlepas dari keberadaan rumah ibadah umat Khonghucu yang berada di Jalan Drs Yap Tjwan Bing
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Suasana Imlek yang begitu kental di Kota Solo tidak terlepas dari keberadaan rumah ibadah umat Khonghucu yang berada di Jalan Drs Yap Tjwan Bing Nomor 15 Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Pada usai yang lebih dari satu abad ini, bangunan rumah ibadah yang dikenal dengan sebutan Lithang Gerbang Kebajikan itu masih berdiri kokoh.
Namun, bangunan yang telah berumur panjang itu belum dicanangkan sebagai Bangunan Cagar Budaya.
Pada Kamis (12/1/2022) suara lantang belasan siswa SD Tripusaka asyik menyanyikan lagu keagamaan Khonghucu memenuhi ruangan utama Litang Gerbang Kebajikan.
Para siswa menyimak penjelasan sang guru agama sembari meneladani ajaran-ajaran dari Nabi Kong Zi.
Rohaniawan Agama Khinghucu, WS Adjie Chandra menangkan aula utama yang difungsikan sebagai ruang peribadatan itu juga berfungsi untuk pembelajaran.
Menurutnya, hal itu sesuai dengan makna kata Li yang artinya pelajaran dan Thang yang bisa diartikan dengan aula.
"Lithang ini jadi tempat untuk belajar dan bisa juga untuk kebaktian (melakukan kegiatan keagamaan). Jadi beda dengan Klenteng, kalau klenteng kan hanya untuk sembahyang saja. Kalau Lithang bisa untuk belajar dan melakukan persembahyangan," ucapnya.
Pimpinan Lithang Gerbang Kebajikan ini pun mengenalkan rumah ibadah seluas 400 meter persegi itu.
Sejatinya, lanjut dia, Lithang merupakan satu-kesatuan dengan bangunan yang ada di klenteng (rumah ibadah tiga agama seperti Budha, Tao, dan Konghucu).
Begitu pula dengan Lithang Gerbang Kebajikan yang awalnya merupakan bagian dari Klenteng Tien Kok Sie yang ada di Selatan Pasar Gede.
Konon, pendiri Klenteng Tien Kok Sie terkendala area yang sempit hingga akhirnya lithang itu harus dibangun di lokasi terpisah.
Keterkaitan antara Lithang Gerbang Kebajikan dengan Klenteng Pasar Gede bisa dibuktikan dari pengurus yang bergantian atau juga merangkap dalam pengelolaan klenteng dan lithang yang jaraknya tidak sampai lima kilometer itu.
"Lithang ini harusnya lokasinya jadi satu dengan klenteng. Namun karena klenteng Pasar Gede terbatas, leluhur klenteng membuat lithang di lokasi ini. Kalau dihitung usianya saat ini sekitar 105 tahun karena lithang mulai digunakan untuk peribadatan sejak 1918 silam," ungkapnya.
Meski berusia lebih dari satu abad, bangunan Lithang Gerbang Kebajikan masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Sejauh mata memandang perawatan satu-satunya rumah ibadah khusus agama Khonghucu di Solo Raya ini terbilang baik.
Dari depan, gerbang utama yang tingginya lebih dari enam meter itu masih berdiri tegak sebagai pintu masuk utama umat yang hendak melakukan peribadatan di dalamnya.
Setelah masuk pintu gerbang, kita akan disuguhkan dengan bangunan utama lithang yang bentuknya mirip joglo namun dengan dinding-dinding yang tertutup.
Konon ornamen dan bangunan ini masih asli sejak didirikan 1918 silam.
"Kusen, kayu pintu dan jendela ini masih asli, begitu juga kursi-kursi untuk jemaat. Perbaikannya paling dicat ulang saja. Perabotan lainnya juga masih asli seperti arsa suci dan lainnya. Kalau perbaiman besar baru sekali dilakukan di 2019 lalu untuk penggantian atap dan tiang penyangga. Selain itu masih asli semua," jelasnya.
Adjie menuturkan, keaslian bangunan lithang bukan hanya dari segi bangunan rumah ibadahnya saja. Ornamen-ornamen berupa huruf mandarin dan relief Qilin (makhluk suci tubuh kuda dengan kulit bersisik serta kepala dan ekor berbentuk seperti naga) juga masih dijaga keasliannya.
Keaslian aksara mandarin dan relik itu melengkapi keindahan sang arca suci dengan sosok Nabi Khonghucu tersebut.
"Di sisi kiri Arca Suci ada tulisan mandarin. Pada bagian atas merupakan gelar Nabi Khonghucu. Di kiri nabi ada tulisan yang artinya rembuldan matahari itu diibaratkan sebagai mata langit dan bumi.
Kalau di bagian kiri arca suci ada kumpulan sabda dari masing-masing orang suci. Di depan arca sici ada tirai kain yang juga dilenglapi dengan berbagai ajaran-ajaran kebaikan lainnya. Misalnya seperti selalu menjalankan firman tuhan, salam kebajikan dan mari kita lakukan. Semuanya ini masih asli sejak orang tua-orang tua kami dulu," tuturnya.
Dengan penjelasan itu, tidak aneh bila rumah ibadah yang satu ini mestinya sudah berstatus cagar budaya. Dengan status itu, perawatan lithang bisa lebih termonitor dan terpelihara dengan lebih baik untuk kedepannya.
Selain itu bisa memastikan warisan sejarah dari nenek moyang itu tetap eksis hingga ratusan tahun kedepan. Oleh sebab itu perlu upaya dan campur tangan pemerintah agar Lithang Gerbang Kebajikan bisa berstatus Bangunan Cagar Budaya.
"Status tanah di sini (sekolah SD Tripusaka dan Lithang) masih HGB (Hak Guna Bangunan), kami sedang upayakan agar bisa jadi Hak Milik. Kalau soal perhatian pemerintah sejak Pak Jokowi memang ada bantuan perawatan yang cukup membantu kami.
Tapi harapan kami kedepan juga bisa jadi BCB, karena sekolahnya sudah di-BCB-kan. Harusnya yang BCB itu Lithangnya karena bangunannya masih banyak yanh asli. Kami harap kedepan keinginan ini bisa terealisadi karena Lithang ini satu-satunya di Solo sekitarnya, yang paling dekat dari Solo ada di Kutoarjo (Purworejo)," tandasnya. (*)
Baca juga: Disporapar Jateng tak Izinkan Arema FC Berhomebase di Stadion Jatidiri Semarang
Baca juga: Polisi Selidiki Situs Yandex, Menjadi Inspirasi Pembunuhan Bocah Untuk Dijual Organ Tubuhnya
Baca juga: Sumbangan Bulan Dana PMI Kabupaten Tegal Tahun 2022 Lampaui Target Capai Rp 2,2 Miliar
Baca juga: Kronologi Pembantaian 1965-1966, Masuk Daftar 12 Peristiwa Pelanggaran HAM Berat di Indonesia
Gubernur Luthfi Tegaskan Jawa Tengah Siap Jadi Magnet Investasi dan Role Model Ekonomi Kolaboratif |
![]() |
---|
Warga Solo Berbobot 208 Kg Meninggal, Damkar Gunakan Teknik Vertical Rescue untuk Bantu Pemakaman |
![]() |
---|
Kisah Kia, Gadis Solo Pelukis Wajah Prabowo Hingga Jam 1 Dini Hari Dapat Hadiah Beasiswa Kuliah |
![]() |
---|
Pengurus DPC PDIP Solo Terbentuk Sebelum Akhir Desember 2025 |
![]() |
---|
Pasar Raya 2025 Resmi Dibuka, Wujud Komitmen Menjaga Warisan Budaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.