Breaking News:

Berita Viral

Warga yang Resah Akhirnya Jebak Pelaku Pencurian Pakaian Dalam, Kaget Ternyata Pelaku Bocah SD

Kejadian tak biasa terjadi dimana seorang bocah yang masih sekolah SD menjadi pelaku pencurian

Editor: muslimah
tribunjateng/hermawan handaka
ILUSTRASI PAKAIAN DALAM 

TRIBUNJATENG.COM - Kejadian tak biasa terjadi dimana seorang bocah yang masih sekolah SD menjadi pelaku pencurian.

Ia sudah beberapa kali melakukan perbuatannya hingga membuat resah warga.

Akhirnya warga menjebak pelaku.

Saat itulah baru ketahuan kalau pelakunya masih bocah SD.

Baca juga: Mengaku Ikuti Burung, Mahasiswa Tersesat 2 Hari di Gunung Merapi

Baca juga: Dewa Bocah yang Diculik untuk Dijual Organ Tubuhnya Dalam Kenangan, Pekerja Keras, Sangat Ramah

Baca juga: 7 Cara Ketahui Arah Kiblat Sholat Tanpa Kompas, Cukup Pakai HP Tak Perlu Aplikasi Tambahan

Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi turut berkomentar soal kasus bocah pencuri pakaian dalam wanita di wilayah RW 04, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat.

Komisioner KPAD Kota Bekasi Novrian menyatakan bahwa kasus pencurian itu bukan murni karena kesalahan anak.

Novrian mengatakan, dalam kasus ini terdapat faktor lain yang menyebabkan seorang anak menjadi pelaku pencurian pakaian dalam.

"Kami melihat ini bukan murni kesalahan anak. Kalau saya lihat sementara, memang ada pola didik, pola asuh, perhatian orangtua yang saya pikir memang kurang diberikan ke anak," jelas Novrian saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Kamis (12/1/2023).

Novrian juga melihat adanya pengaruh negatif akibat paparan pornografi.

Ia menduga, sang anak terpapar dari lingkungan sekitar.

"Mungkin juga, kita tidak tahu anaknya terpapar dengan tayangan pornografi atau apapun sehingga dia punya imajinasi tertentu dengan mencuri pakaian dalam," kata Novrian.

Untuk itu, pihak KPAD kini sedang mendalami apa yang sebenarnya terjadi pada anak tersebut sehingga dirinya terdorong untuk mencuri pakaian dalam wanita.

"Kami melihat ini tidak selalu murni keisengan. Bisa jadi anak melakukan tindakan ini, ada latar belakang yang mempengaruhi pikirannya," ucap Novrian.

"Kami juga tidak bisa salahkan anak, karena memang anak itu secara tumbuh kembang, pemikirannya belum dewasa. Jadi apa yang dilakukan itu mengimitasi, meniru, menduplikasi apa yang ia tonton, apa yang ia lihat," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved