Berita Nasional
PDIP Pastikan Megawati Tak Akan Ikut Pilpres 2024, Puan: Kami Engga Akan Izinkan
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menepis kabar yang menyebut wacana Megawati Soekarnoputri comeback ke pilpres 2024.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menepis kabar yang menyebut wacana Megawati Soekarnoputri comeback ke pilpres 2024.
"Tentu saja nggak mungkin, kami sebagai keluarga enggak akan mengizinkan," katanya, di program ROSI KompasTV, dilansir Tribunnews, Minggu (15/1).
Puan mengutip pidato Megawati dalam HUT ke-50 PDI Perjuangan yang menyebutkan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan harus taat konstutisi dan aturan perundangan.
"Bu Mega sebagai sosok yang pernah jadi presiden, wakil presiden, sudah matang secara politik, karena sudah penuh dengan asam garam, lebih baik menjadi ibu bangsa," ujarnya.
Puan juga buka suara soal anggapan dirinya bakal mendapat prioritas untuk dipilih sebagai calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan lantaran berstatus sebagai anak Megawati Soekarnoputri.
Awalnya, Rosi bertanya mengenai anggapan sebagian orang bahwa Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan dipastikan bakal memilih Puan Maharani sebagai capres PDI Perjuangan.
Hal ini lantaran selain posisinya sebagai anak Megawati, Puan juga sudah malang melintang di dunia politik. Dengan posisi Puan sebagai Ketua DPR saat ini, Rosi juga menyebut karier politik Puan tinggal selangkah lagi untuk menjadi Presiden.
"Banyak sekali orang yang melihat bahwa Ibu Mega, untuk soal capres ini pasti akan memilih Puan Maharani. Kenapa? karena Mbak Puan adalah putri Bu Mega, sudah malang melintang di dunia politik, Ketua DPR. Selangkah lagi. Jadi, its now or never (sekarang atau tidak sama sekali)?" tanya Rosi, dikutip dari Youtube Rosi KompasTV, Kamis (12/1).
Menjawab hal itu, Puan mengatakan tidak demikian. Puan mengaku tidak tahu apa yang nantinya bakal diputuskan oleh Megawati. Meski sebagai anak dari Megawati, tidak semua hal diketahui oleh Puan. "Jadi, nggak semua hal saya tahu," ucapnya.
Menurut dia, Megawati sangat rasional dalam memilih kader-kadernya untuk dijadikan pemimpin. "Ibu Mega itu sangat menggunakan rasionalitas, bagaimana memilih kader-kader terbaiknya itu untuk menjadi pemimpin. Bukan hanya pemimpin nasional, tetapi juga pemimpin di daerah, dan di tempat-tempat lain," tuturnya.
Seakan belum puas dengan jawaban Puan, Rosi kembali bertanya, sebagai anak Megawati, bukankah seharusnya Puan berhak untuk mendapat prioritas sebagai capres.
"Tidakkah sebagai orang yang memiliki darah biru parpol terbesar, PDIP, Anda berhak dapat golden tiket?" tanya Rosi.
Lagi-lagi Puan menjawab tidak demikian. Puan menegaskan, soal capres urusannya bukan soal anak, tetapi soal memunculkan seorang pemimpin bagi bangsa dan negara.
Puan meyakini Megawati punya pertimbangan sendiri.
"Enggak juga. Ibu Mega itu ya kembali lagi, ini bukan urusan anak. Ini urusannya bagaimana memunculkan seorang pemimpin untuk bangsa dan negara. Apakah siapa, bagaimana, ya pasti bu Mega punya pertimbangan sendiri. Jadi ya bukan berarti harus Puan Maharani," tandasnya.
Tak otomatis
Puan juga membantah anggapan bahwa sebagai anak Megawati, otomatis permintaannya bakal selalu dipenuhi.
"Salah bangetlah (anggapan sebagai anak pasti dikabulkan-Red). Itu nggak pernah kayak gitu. Tidak segampang itu. Semua penugasan yang diberikan ke saya bukan karena saya yang minta, tapi karena Bu Mega menugaskan," ungkapnya.
Adapun, Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah meyakini Puan Maharani berkomitmen memperkuat kelembagaan partai dibandingkan dengan mengurus soal pencapresan. Hal itu dinilai dari pernyataan Puan saat diwawancarai di acara Rosi Kompas TV, yang menyebut capres PDI Perjuangan tak harus dirinya.
"Saya kira Mbak Puan juga tidak mengetahui siapa yang kelak akan diputuskan oleh Ibu Ketua Umum sebagai capres dari PDI Perjuangan," katanya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/1).
Dari pernyataan itu pula, Said menyebut, Puan berkomitmen mengedepankan tradisi gotong royong di PDI Perjuangan. Hal itu dalam arti Puan juga akan gotong royong memenangkan siapa pun yang kelak mendapatkan mandat dari Ketua Umum Megawati pada pilpres 2024.
Oleh sebab itu, Said berpendapat bahwa pernyataan Puan tersebut harus diletakkan dalam konteks konstitusi partai. "Kongres V PDI Perjuangan memberikan mandat penuh kepada Ibu Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum Partai untuk menentukan calon presiden dari PDI Perjuangan pada pilpres 2024," tegasnya.
Dari pernyataan itu, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu menilai, Puan sangat paham atas konstitusi partai. Oleh sebab itu, Puan diyakini tidak akan mendahului langkah dan kewenangan prerogratif yang dimiliki Megawati. "Sikap Mbak Puan ini mencerminkan keteladanan dan kebijaksanaan sebagai kader partai," jelasnya.
Sekalipun Megawati adalah ibunya sendiri, Said menyatakan, Puan bisa membedakan posisi baik di keluarga maupun partai. Dalam urusan berpartai, dia menambahkan, Puan selama ini konsisten memperlakukan Megawati selaku Ketua Umum PDI Perjuangan.
"Sebaliknya, dalam urusan berpartai, Ibu Ketua Umum juga disiplin dalam mengambil keputusan-keputusan partai dalam perhitungan dan kebijaksanaan beliau dalam memajukan partai," tuturnya. (Tribunnews/Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya/tribun jateng cetak)
Sahroni Tewas Terkubur di Rumahnya dengan 4 Anggota Keluarga, Ini Identitas 1 Keluarga Indramayu |
![]() |
---|
Daftar 9 Korban Jiwa Selama Aksi Unjuk Rasa di Beberapa Daerah: Ojol, Mahasiswa Hingga Tukang Becak |
![]() |
---|
Indramayu Gempar! Lima Orang Tewas Dibunuh dan Dikubur dalam Rumah, Korban Perampokan? |
![]() |
---|
Helikopter PK-RGH Hilang Kontak Setelah 8 Menit Terbang di Mentewe, Ini Daftar Rinci Penumpangnya |
![]() |
---|
Apa Arti Anggota DPR Dinonaktifkan? Uya Kuya, Eko Patrio Hingga Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.