Berita Jateng
Angka Kemiskinan di Jawa Tengah Turun 0,27 Persen, Ini Penyebabnya
Badan Pusat Statistik Jawa Tengah mencatat angka kemiskinan di Jateng turun sebesar 0,27 persen pada bulan September 2022 bila dibandingkan sebelumnya
“Namun, pemerintah telah mencoba melakukan sejumlah aksi untuk menjaga agar inflasi tidak meninggi," kata dia.
"Misalnya dengan subsidi biaya angkut transportasi untuk komoditas bawang putih, telur, dan bawang merah, lalu adanya bantuan subsidi upah (BSU), dan bantuan langsung tunai (BLT) BBM,” jelas Saichudin.
Di sisi lain, kata Saichudin, ada beberapa faktor lain yang kemudian menjadi penghambat angka kemiskinan di Jateng, yakni perekonomian triwulan III-2022 yang mencapai 5,28 persen atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan I-2022 yang hanya mencapai 5,13 persen.
“Selain itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2022 yang mengalami penurunan 0,18 persen atau berada pada 5,57 persen, dibandingkan pada Februari 2022 yang mencapai 5,75 persen," kata dia.
Baca juga: Kemiskinan dan Pengangguran di Jawa Tengah Turun Selama Tahun 2022
"Kemudian, Bank Indonesia juga menaikkan suku bunga acuan pada 23 Agustus dan 22 September untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasarannya,” kata Saichudin.
Sebagai informasi, pada September 2022, tingkat inflasi berada pada 1,19 persen.
Angka inflasi mengalami penurunan jika dibandingkan pada Desember 2021 dengan angka 5,11 persen.
Sementara itu, inflasi periode September 2021 ke September 2022 tercatat mencapai 6,40 persen.
Pengukuran kemiskinan BPS tersebut menggunakan konsep kebutuhan dasar atau basic needs approach yang telah dipakai sejak 1998.
Dari pengukuran tersebut, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan nonmakanan menurut garis kemiskinan.
Garis kemiskinan makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang setara 2.100 kalori per kapita per hari.
Baca juga: Anggota Komisi VIII DPR RI akan Tindak Lanjuti Permasalahan Klasik Data Kemiskinan di Karanganyar
Sedangkan garis kemiskinan nonmakanan adalah nilai minimum pengeluaran untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan lainnya.
Masyarakat yang dikatakan miskin adalah yang memiliki pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
Adapun garis kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp 464.879 per kapita per bulan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Per September 2022, Angka Kemiskinan di Jateng Turun 0,27 Persen"
Cerita Haru Anak Yatim Diterima Sekolah Gratis di SMK Jateng Semi Boarding |
![]() |
---|
Jawa Tengah Berusaha Pertahankan Juara Umum Kompetisi Siswa SMK Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo Ajak Himpunan Pengusaha Muda Mendampingi Entrepreneur Muda dan Startup |
![]() |
---|
Pertamina Patra Niaga JBT Setorkan Rp 2,6 Triliun ke Pemda |
![]() |
---|
K-Insurance New Vision Forum Perkuat Industri Asuransi |
![]() |
---|