Berita Semarang
Jeritan Rudianto Pengayuh Becak yang Makin Tergerus Zaman, Untuk Beli Sarapan Menunggu hingga Sore
Gang Baru yang ada di Kawasan Pecinan Kota Semarang, jadi saksi hidup Rudianto (60) mengais rezeki
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
Di sekitar tempat Rudianto menunggu, tertata beberapa becak.
Kondisi alat transportasi kayuh itu tak lagi segar.
Becak-becak tersebut juga ditinggalkan oleh pengayuhnya.
Melihat kondisi tersebut, Rudianto berharap cemas.
Pasalnya beberapa rekannya juga tak lagi mengayuh becak.
"Sebenarnya para pengayuh becak ingin diperhatikan, tapi hanya didatangi oleh pejabat saat akan ada coblosan atau Pilkada," katanya.
Layaknya telur diujung tanduk, Rudianto hanya bisa bertahan.
Ia juga tak mau mengantungkan nasibnya ke anak-anaknya.
Baginya, berjuang untuk hidup jadi moto kakek yang telah memiliki tiga cucu itu.
"Sepi atau ramai saya akan tetap bertahan, dari muda saya sudah mengayuh becak. Yang penting berusaha dulu, kalau hasil bukan manusia yang menentukan," tambahnya. (*)
Bawang Putih di Dapur MBG Kota Semarang Ternyata Masih Mengandung Pestisida |
![]() |
---|
Bajaj Mulai Beroperasi di Kota Semarang, Dishub: Tidak Ada Izinnya |
![]() |
---|
Merawat Jenazah Adalah Ibadah Fitrah Wajib Berpedoman Ajaran Rasulullah SAW, Bukan Sekadar Tradisi |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Sebut Upayakan Tempat Tinggal untuk Korban Kebakaran di Jagalan |
![]() |
---|
Buka Peluang Wisata, Ngesti Bupati Semarang Optimistis Dampak Tol Bawen Semarang-Jogja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.