Berita Regional
Terpapar Virus Afrika, 30 Ekor Babi Ternak Mati Mendadak di Flores Timur
Sedikitnya 30 ekor babi ternak mati mendadak diduga terpapar ASF di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
TRIBUNJATENG.COM, FLORES TIMUR - Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, kurang lebih 30 ekor babi ternak di wilayah itu mati mendadak.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur, Vian Kiti Tokan mengatakan, pihaknya telah mengirim tujuh sampel darah babi yang mati ke Balai Besar Veteriner Denpasar Bali.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, lanjut Tokan, satu di antara tujuh sampel dinyatakan positif terpapar virus African Swine Faver (ASF).
Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Kisah Anak Babi dan Serigala yang Kejam
"Kita ambil tujuh sampel dan ada satu yang sudah positif," ujar Tokan dalam keterangannya, Rabu (18/1/2023).
Tokan mengatakan, babi yang positif ASF merupakan ternak bantuan dari pemerintah pusat yang diperuntukkan bagi warga Flores Timur.
Awalnya ternak tersebut telah dilakukan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) dan dinyatakan negatif ASF.
Namun, kuat dugaan terpapar virus setelah satu minggu berada di Larantuka.
Kendati demikian, kata Tokan, wabah ASF belum menyebar ke ternak lain yang ada di wilayah Flores Timur.
Baca juga: Aksi Cabul Pria Ini Ketahuan Warga saat Seret Seorang Gadis 14 Tahun ke Kandang Babi
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melakukan upaya pencegahan secara simptomatik mengingat obat ASF belum ditemukan.
"Karena ASF ini tidak ada obat, jadi kita melakukan pengobatan simptomatik atau mengobati gejala, kemudian melakukan disinfeksi," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur Sebas Sina Kleden meminta para peternak untuk segera melaporkan kepada pemerintah atau petugas kesehatan hewan setempat bila ternak babi sakit atau mati mendadak.
Ia juga melarang membawa babi hidup ataupun dalam bentuk olahan dari wilayah lain ke Kabupaten Flores Timur.
Baca juga: Babi Hutan Kembali Muncul Hebohkan Warga Pesisir Muncar Banyuwangi
"Kita juga sudah melarang keras mendistribusikan daging babi yang berasal dari babi sakit ataupun mati akibat penyakit," ujarnya.
Kleden mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan obat atau vaksin untuk menyembuhkan maupun mencegah penyakit ASF.
Kendati demikian, tambahnya, gejala klinis penyakit ASF seperti, panas tinggi, kulit memerah, muntah dan diare, darah keluar dari mulut dan hidung, dan mati mendadak. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "30 Ekor Babi Ternak di Flores Timur Mati Mendadak, 1 Positif ASF "
Inilah Sosok DRS Selingkuhan Wakil Bupati H Sulaiman, Digerebek Berduaan di Hotel |
![]() |
---|
Inilah Sosok Kombes Polisi Trunoyudo Sebut Video Mario Dandy Lepas-Pasang Ties Sendiri Hasil Editan |
![]() |
---|
Pengakuan ART yang Bunuh Ibu Anggota DPR, Sakit Hati 2 Bulan Bekerja, Sempat Melarikan Diri |
![]() |
---|
Chat Janggal Siswa SMP di Makassar Sebelum Ditemukan Tewas ke Ibunya: Itu Bukan Kalimat Anak Saya |
![]() |
---|
Sempat Pamit ke Guru, Ini Fakta Anak Pejabat Kemenhub Tewas di Sekolah, Keluarga Cium Kejanggalan |
![]() |
---|