Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Mahdia Naura Optimistis Lolos Eligible SNBP 2023, Kantongi Nilai Rerata 92 dan 2 Medali Emas

Mahdia Naura mengaku telah mendengar informasi terkait Penerimaan Mahasiswa Baru.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Amanda Rizqyana
Mahdia Naura, siswi kelas XII Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) 4 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 11 Semarang optimis lolos eligible sekolah dan bisa diterima di Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang maupun Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mahdia Naura, siswi kelas XII Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) 4 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 11 Semarang mengaku telah mendengar informasi terkait Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri.

Yang pertama ia dengar ialah perubahan nama dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sekarang menjadi Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).

Adapun untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sekarang menjadi Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).

"Untuk beberapa teknis yang cukup mengejutkan. Bila dulu pada SNMPTN untuk mendaftar ke jurusan kuliah tujuan, hanya memerlukan mata pelajaran pendukung jurusan tujuan. Misalkan memilih jurusan IPA, hanya memerlukan nilai mata pelajaran Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia," terang Naura pada Tribun Jateng, Rabu (18/1/2023).

Berbeda dengan regulasi tahun sebelumnya, pada regulasi 2023 bersamaan dengan penggantian istilah menjadi SNBP, menggunakan 50 persen seluruh nilai seluruh mata pelajaran semester 1-5 dan 50 % nilai mata pelajaran pendukung.

Selain dukungan nilai akademik di sekolah, bisa juga mendapatkan tambahan nilai dengan persentasi 50:50 dari nilai akademik dan nilai nonakademik.

Naura memperkirakan nilai rerata selama 5 semester terakhir ada di angka 92 dan terus mengalami peningkatan.

Ia mencontohkan prestasi yang telah ia capai ialah dua buah medali dari olimpiade sains tingkat internasional dari International Science and Invention Fair (ISIF) 2022 dan Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) 2022.

Naura mengaku tertarik dengan program studi (Prodi) Kedokteran di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

"Untuk jurusan yang saya minati ialah Kedokteran Undip dan Kedokteran UNS," ujarnya mantap.

Adapun perbedaan aturan SBMPTN dan SNBP menurutnya mendatangkan dua sisi, baik menguntungkan maupun merugikan.

Keuntungan yang ia peroleh ialah dengan menargetkan diri memperoleh peringkat paralel di sekolah dan menghitung probabilitas masuk dalam kuota sekolah atau eligible SNBP 2023.

Mahdia Naura, siswi kelas XII Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) 4 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 11 Semarang optimis lolos eligible sekolah dan bisa diterima di Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang maupun Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Mahdia Naura, siswi kelas XII Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) 4 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 11 Semarang optimis lolos eligible sekolah dan bisa diterima di Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang maupun Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. (Tribun Jateng/Amanda Rizqyana)

Adapun kerugian dari sistem baru SNBP ialah tidak adanya informasi sejak awal siswa masuk SMA sehingga hanya fokus pada sejumlah mata pelajaran untuk bisa masuk ke Prodi atau Jurusan Perguruan Tinggi yang diidamkan.

Meski demikian, dengan aturan baru tersebut, ia berharap pada generasi di bawahnya dapat mempersiapkan diri lebih baik dan meningkatkan nilai lebih maksimal untuk bisa lolos eligible SNBP 2023.

"Kalau untuk mata pelajaran yang menurut saya nilainya kurang maksimal yakni olahraga," tutur Naura.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved