Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Program PINTAR

Cegah Stunting, Pemkab Tegal dan Tanoto Foundation Tingkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini

Bupati Tegal, Umi Azizah, didampingi Eddy Henry, Head of ECED Tanoto di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong

Editor: abduh imanulhaq
IST
Bupati Tegal, Umi Azizah, didampingi Eddy Henry, Head of ECED Tanoto di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong 

“Stunting disebabkan oleh faktor multi-dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk, tapi juga bersumber dari pola asuh. Melalui Rumah Anak SIGAP, keterampilan orang tua dalam praktik pengasuhan yang positif dan responsif diharapkan dapat meningkat,” ujar Eddy.

Eddy juga menuturkan bahwa Tanoto Foundation terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam program percepatan penurunan stunting dan memajukan sumber daya manusia di Indonesia melalui program bagi anak usia dini.

“Meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi generasi Indonesia di masa depan.  Hal tersebut membutuhkan komitmen, sinergi, dan kerja sama lintas sektor demi tercapainya Indonesia bebas stunting,” tandasnya.

Pada Juli tahun 2022 lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi Anggota Dewan Wali Amanat Tanoto Foundation Anderson Tanoto juga meresmikan Rumah Anak SIGAP di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes.

Menurut Ganjar, program pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan secara berkesinambungan dari mulai bayi dalam kandungan dan setelah bayi lahir.

Dia berharap program ini bisa memfasilitasi edukasi dan pendampingan terhadap ibu hamil dan ibu yang memiliki anak bayi, sehingga anak-anak di Jawa Tengah dapat terbebas dari risiko stunting.  

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan tidak mendapatkan stimulasi psikososial yang cukup, terutama yang terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1.000 Hari Pertama Kehidupan).

Dampaknya, perkembangan fisik dan perkembangan otak anak dapat terganggu sehingga terjadi penurunan kapasitas intelektual yang akan berpengaruh pada produktivitas saat dewasa, serta meningkatkan risiko penyakit tidak menular, seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, dan stroke. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved