Agro Wisata Petik Buah Jambu Kristal Demak, Hasil Niat Sayudi Tekuni Perkebunan Jambu daripada Padi.

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Memilih beralih dari pertanian padi ke perkebunan jambu kristal, menghantarkan Sayudi warga Desa Jerukgulung, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, membuka agro wisata petik buah jambu kristal.

Diketahui bahwa banyak warga masyarakat Desa Jerukgulung lebih memilih untuk menjadi petani padi, meski demikian, Sayudi memilih ingin mencoba suatu yang berbeda.

Dari keinginan itu pun, Sayudi yang sebelumnya juga bertani padi tapi saat awal pandemi 2019 mencoba untuk merubah lahan yang dimiliknya menjadi berkebunan jambu kristal.

Dengan usaha dan keinginan keras Sayudi, akhirnya membuahkan hasil cukup memuaskan, lantaran bisa dibilang hampir setiap hari Sayudi memanen jambu kristal miliknya.

"Sudah 2 tahun menanam jambu kristal dan hanya butuh 6 bulan saja dari awal menanam hingga sampai berbuah. Hingga saat ini telah memanen sekiranya 6 ton," kata Sayudi kepada Tribunjateng, Kamis (2/2/2023).

Melihat hasil yang didapatkan, ia pun ingin mengajak warga masyarakat yang lain bisa mengikuti langkah yang diambilnya.

"Kami ini ingin mengubah pola pikir masyarakat, kami yang berani beralih dari pertanian ke perkebunan, karena konsep perkebunan lebih menjanjikan," ujarnya.

Saat ini Sayudi memiliki sekitar 7 hektare lahan perkembunan yang tersedia 4 jenis jambu kristal, yaitu kristal madu, kristal putih, kristal merah, dan kristal swimik pala.

Dalam sehari pun Sayudi sanggup memanen 3 sampai 4 kuintal jambu kristal.

Ukuran buah yang dimiliki Sayudi pun cukup besar, satu buahnya dengan grade A beratnya bisa  4-5 ons ukuran buah bisa sampai 7-8 cm, untuk grade B biasanya memiliki berat 2,5 - 3 ons.

Sayudi hanya menghargai Jambu krital grade A Rp 25 ribu, untuk grade B Rp 20 ribu.

"Satu bulan, yah hampir setiap hari panen karena banyaknya lahan jadi satu baris memenuhi satu kuintal 3 kuintal, tidak terputus," jelasnya.

Permintaan jambu kristal, kata Sayudi, cukup lumayan banyak dari luar kota hingga di dalam Kabupaten Demak.

"Unggalan kristal merah karena masih tinggi di pasaran sangat banyak, masih jadi favorit pembeli untuk jambu kristal. Permintaan dari lokal dan luar cukup banyak," tuturnya.

Ia pun menjelaskan untuk keuntungan dari hasil perkebunan jambu kristal dengan padi cukup jauh.

"Perbandingan sama dengan padi hingga 60 persen. Karena Dari usia 6 bulan saja jambu kristal kami sudah bisa berproduksi untuk bisa dikonsumsi, tidak putus, setiap hari bisa panen," ucapnya.

Sementara kenikmatan hasil perkebunan pun dirasakan. Satu di antara pengunjung agro wisata petik jambu kristal, Sekarwati, mengatakan rela mengisi liburannya untuk berkunjung ke perkebunan milik Sayudi.

"Saya dari semarang bareng keluarga ada wisata petik jambu disini penasaran dan kami datang," ujar Sekar.

Ia bisa mengetahui lokasi tempat Sayudi dari postingan di sosial media.

"Saya tahu dari facebook bahwa di desa sini ada tempat wisata seperti ini," ucapnya.

Setelah berkunjung dan menikmati secara langsung di kebun milik Sayudi, Sekar bersama keluarganya pun merasakan cukup senang.

"Saya dari kota mencari yang asri dan segar kan lumayan deket juga dari semarang terus bisa mencoba langsung jambu kristal ambil sendiri dari pohonnya rasanya segar dan enak nagih lah," ujarnya.

Menurutnya, dengan melihat buah yang cukup besar dan rasa buah enak menganggap bahwa harga yang diberikan Sayudi cukup murah.

"Terjangkau sekali, apalagi kayak saya anak muda yah, wah enggak seberapa dengan buah dan rasanya kan seru bisa metik sendiri dari pohon," ungkapnya. (*)