Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

127 Desa di Demak Masuk Kategori Berisiko Tinggi Rawan Bencana

Berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) terbaru, Kabupaten Demak menempati peringkat 458 secara nasional

Penulis: faisal affan | Editor: muslimah
Istimewa
DESA BERISIKO BENCANA - Ilustrasi bencana alam banjir yang melanda sebuah desa di Kabupaten Demak. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) terbaru, Kabupaten Demak menempati peringkat 458 secara nasional dengan kategori risiko sedang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Sukiyono, menyampaikan hal tersebut dalam Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB) Kabupaten Demak Tahun 2025.

“Meskipun Demak berada pada peringkat 458 secara nasional, namun terdapat sekitar 127 desa di Demak yang tergolong memiliki tingkat kerawanan tinggi,” kata Agus, Selasa (7/10/2025).

Menurutnya, desa dengan tingkat kerawanan tinggi umumnya berada di sepanjang aliran sungai atau daerah aliran sungai (DAS), sering mengalami banjir dan kekeringan berulang, serta belum memiliki lembaga penanggulangan bencana di tingkat desa.

“Kadang hujan tidak terlalu deras, tapi tiba-tiba banjir datang karena tanggul jebol. Hal seperti ini menunjukkan bahwa kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan sejak dini,” ujarnya.

Agus mengapresiasi keterlibatan berbagai pihak dalam penyusunan dokumen RPKB, termasuk dukungan dari tim konsultan dan lembaga teknis terkait.

Ia berharap kegiatan tersebut dapat menghasilkan pedoman penanggulangan bencana yang komprehensif dan sesuai dengan kondisi lapangan.

“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial. Kita harapkan ada partisipasi aktif dari seluruh instansi dan masyarakat agar RPKB ini menjadi pedoman yang akurat untuk penanggulangan bencana di Demak,” jelasnya.

Agus juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana.

“Pemerintah hadir di depan sebagai tanggung jawab utama, tapi tanpa dukungan masyarakat, relawan, dan seluruh pihak terkait, kegiatan penanggulangan bencana tidak akan berjalan maksimal,” pungkasnya.(afn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved