Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Bisnis Susu Sapi Perah di Kudus Kian Menjanjikan, Zaenal Kembangkan Sapi Perah hingga 29 Ekor

Bisnis susu sapi perah di Kabupaten Kudus kian menjanjikan. Para peternak sapi perah mampu mengembangkan bisnisnya dari tahun ke tahun.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Petugas mengecek kesehatan sapi perah milik Zaenal Abidin di Desa Garung Lor Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jumat (3/2/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Bisnis susu sapi perah di Kabupaten Kudus kian menjanjikan. Para peternak sapi perah mampu mengembangkan bisnisnya dari tahun ke tahun.

Di antaranya adalah Zaenal Abidin peternak sapi perah di Desa Garung Lor Kecamatan Kaliwungu.

Kepada tribunmuria.com, Zaenal mengatakan, bisnis sapi perahnya dimulai pada 1999.

Saat itu, dia baru memiliki enam ekor sapi perah yang diternak di dekat rumah tinggalnya.

Zaenal dikenal sebagai peternak yang ulet, dan kreatif. 

Dia mendesain kandang ternak sedemikian rupa dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan kandang agar peternak tinggal dengan nyaman.

"Awalnya saya punya enam ekor sapi. Saya pelihara sebaik mungkin agar sapi sehat dan memproduksi susu yang berkualitas," terangnya, Jumat (3/2/2023).

Zaenal mempunyai standar kualitas dan jenis makanan yang diberikan kepada sapi. Mulai dari ampas tahu, konsentrat, bekatul, rumput gajah, juga diberikan tambahan suplamen penunjang daya tahan tubuh. 

Dia pun tidak berani memberikan sembarang jenis makanan kepada sapi peliharaannya. Karena khawatir bisa mengganggu kesehatan ternak yang bisa berdampak pada penurunan produksi susu.

Bisnis peternakan sapi perah milik Zaenal terus berkembang dari tahun ke tahun.

Selama kurang lebih 24 tahun berjalan, Zaenal kini memiliki 29 ekor sapi perah. Sejumlah 19 ekor berada di kandang pertama, sisanya diternak di kandang kedua. 

Dia menyebut, satu ekor sapi peliharaannya diperkirakan mampu memproduksi susu 10-15 liter per hari, tergantung pada usia produktif ternak.

Menurutnya, biaya yang dibutuhkan untuk pakan dan tenaga perawatan setiap hari Rp 70.000 per ekor. Artinya, peternak masih bisa untung dari setiap ekor sapi, sehingga bisa digunakan untuk mengembangkan usahanya. 

"Yang saya tekankan adalah kualitas susu harus bagus. Kami sudah lakukan uji laboratorium terkait susu sapi yang dihasilkan peternak, hasilnya sangat bagus dan diminati banyak kalangan," ujarnya.

Zaenal juga memanfaatkan hasil pengolahan bio gas dari kotoran sapi untuk kebutuhan dapur rumahnya setiap hari. Kompos yang dihasilkan pun dibagikan kepada warga secara cuma-cuma.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved