Berita Semarang

UPGRIS Gandeng Kerja Sama dengan Dhurakij Pundit University Thailand

UPGRIS kerja sama dengan perguruan tinggi di Thailand dan perguruan tinggi Indonesia.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
Dok. Humas UPGRIS
Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) jalin kerja sama dengan yakni Dhurakij Pundit University dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia yang tergabung dalam Association of Moslem Community in Asean (AMCA) pada Sabtu (28/1/2023) di Gedung Utama Kampus UPGRIS Jalan Sidodadi Timur Nomor 24 Kota Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) jalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Thailand dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.

Perguruan tinggi tersebut yakni Dhurakij Pundit University, dan perguruan tinggi yang tergabung dalam Association of Moslem Community in Asean (AMCA).

Rektor UPGRIS, Dr. Sri Suciati, M.Hum., mengatakan, salah satu aspek yang diperkuat dalam kerja sama tersebut di bidang riset.

Selain itu, pihaknya juga melakukan kerja sama dalam bentuk lain seperti visiting profesor, publikasi hingga pertukaran mahasiswa.

"Bentuk kerja sama yang memungkinkan untuk diimplementasikan dalam waktu dekat yakni penelitian dan publikasi," ujarnya seusai penandatanganan naskah kerja sama pada Sabtu (28/1/2023) di Gedung Utama Kampus UPGRIS Jalan Sidodadi Timur Nomor 24 Kota Semarang.

Dr. Suci berharap, kerja sama ini tentu saling membantu antarperguruan tinggi, khususnya yang tergabung dalam komunitas AMCA.

Ia menerangkan, UPGRIS sebetulnya sudah mengimplementasikan sebelumnya dalam hal pertukaran mahasiswa, dan magang.

Adapun komunitas AMCA ini diinisiasi oleh Universitas Muhammadiyah Malang.

Menurutnya, kerja sama antarkampus saling memberikan keuntungan. Masing-masing perguruan tinggi bisa saling melengkapi sesuai dengan keunggulan atau kelebihan yang dimiliki.

"Bentuk kerja sama yang dilakukan bisa saja secara bersamaan atau sekaligus. Kami juga memungkinkan untuk mengundang mahasiswa lain untuk belajar di tempat kami, dan begitu juga sebaliknya," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini dosen dituntut memiliki capaian tertentu dengan melakukan tridarma perguruan tinggi di kampus lain. Sedang selama ini pelaksanaan tridarma tersebut hanya dilakukan di kampus masing-masing.

"Sekarang ini era 5.0, sehingga tidak ada lagi istilah berkompetisi, melainkan kolaborasi atau kerja sama. Karena dengan kerja sama itu, antarlembaga akan saling mendapatkan kemudahan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Internasional UPGRIS, Dr. Nur Hidayat, M.Hum., menyatakan, bentuk kerja sama yang dilakukan tersebut sesuai dengan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), baik pada tataran mahasiswa maupun dosen.

"Kami juga melakukan kerja sama dengan kampus-kampus lain yang ada di Thailand. Belum lama ini kami mengirim mahasiswa kami untuk praktik mengajar di sejumlah sekolah yang ada di Thailand bagian selatan," jelasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved