Berita Kudus
Hujan Gerimis Iringi Aksi Peduli Salat Gaib Gempa Turki di MAN 2 Kudus
Gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah dengan magnitudo 7,8 menyebabkan jumlah korban tewas di berbagai wilayah tersebut dikonfirmasi 4.300 orang
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah dengan magnitudo 7,8 menyebabkan jumlah korban tewas di berbagai wilayah tersebut dikonfirmasi 4.300 orang.
Terutama setelah rentetan gempa susulan yang dilaporkan terus terjadi, jumlah tersebut masih bisa diperkirakan terus bertambah.
Tim tanggap bencana Turki dan Suriah melaporkan total lebih dari 5.600 bangunan rata dengan tanah di beberapa kota.
Gempa tersebut termasuk bencana alam yang terdahsyat yang terjadi di wilayah tersebut.
Beragam aksi simpati dan prihatin muncul di berbagai negara. Tidak terkecuali di Indonesia.
Satu di antara wilayah Indonesia yang menunjukkan aksi prihatinnya adalah Kabupaten Kudus.
Di MAN 2 Kabupaten Kudus, ribuan siswa-siswi mengikuti aksi simpati berupa salat gaib dan doa bersama, Selasa (7/2/2023).
Beriringan dengan salat gaib yang digelar, langit menurunkan hujan gerimis yang menjadikan suasana lebih sahdu untuk melangitkan doa.
Kepala Sekolah MAN 2 Kabupaten Kudus, Shofi, mengatakan bahwa salat gaib ini adalah wujud keprihatinan dan kepedulian sesama manusia.
"Mudah-mudahan saudara kita yang menjadi korban semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah," jelasnya.
Dia juga berharap, sebagai sesama saudara manusia dan muslim untuk yang masih selamat, semoga diberi kesabaran dan ketabahan.
Pihaknya akan melakukan penggalangan dana yang nantinya akan disalurkan secara resmi.
Sementara itu, Intana Ajisafrina, mengaku tergerak hatinya saat melaksanakan ibadah salat gaib.
"Ibadah salat gaib memunculkan rasa prihatin saya dan rasa kasihan semoga doa-doa kami bisa diijabah oleh Allah," ucapnya. (Rad)
Baca juga: Kronologi Warga Semarang Temukan Jasad Bayi Mungil di Makam Genuk, Usman: Kondisi Bayi Sudah Bersih
Baca juga: Bupati Karanganyar Tidak Naikan PBB, Ini Alasannya
Baca juga: Viral Rumah Mewah di Madura Jadi Kandang Sapi Balap Berharga Milyaran
Baca juga: Bupati Karanganyar Tidak Naikan PBB, Ini Alasannya
6 Bulan Siswa Belajar di Ruangan Sempit, Rehab SDN 2 Purwosari Kudus Masih Terkendala Proses Lelang |
![]() |
---|
Bupati Samani: Dialek Bahasa Jawa Muria Unik dan Ngangeni |
![]() |
---|
"Golok-golok Menthok": Tradisi Unik Warga Kudus Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
Disdikpora Kudus Dorong Sekolah Fasilitasi Pengembangan Kreativitas Anak di Bidang Bahasa dan Budaya |
![]() |
---|
Sulap Lahan Tidur Jadi Rintisan, Syakur Kembangkan Budidaya Kembang Kol di Lereng Muria |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.