Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gempa Dahsyat Turki

Update Gempa Turki-Suriah, Korban Tewas Tembus 4.372 Orang, Begini Kondisi 3 WNI yang Luka

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban meninggal dunia

Editor: muslimah
Kompas.com/Istimewa
Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk yang dibantu oleh buldoser, mencari korban dan penyintas di puing-puing bangunan yang runtuh, menyusul gempa bumi di kota Sarmada di pedesaan provinsi Idlib Suriah barat laut, pada 6 Februari 2023 dini hari. Hempa berkekuatan besar melanda Turkiye dan Suriah pada 6 Februari, menewaskan ribuan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan, dan mengirimkan getaran yang dirasakan hingga pulau Siprus dan Mesir.(AFP/MUHAMMAD HAJ KADOUR) 

Diwartakan Al Jazeera, provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, dan Osmaniye merasakan guncangan pada Senin (5/2/2023) pagi, sekira pukul 04.17 waktu setempat.

Selengkapnya, berikut ini penjelasan analis terkait mengapa gempa di Turki sangat mematikan, yang Tribunnews.com kutip dari BBC:

Kepala Institut Pengurangan Risiko dan Bencana di University College London, Prof Joanna Faure Walker mengatakan hanya dua gempa dalam 10 tahun terakhir yang memiliki kekuatan yang sama, dan empat dalam 10 tahun terakhir.

Namun bukan hanya kekuatan getaran yang menyebabkan kehancuran.

Kejadian ini berlangsung pada dini hari, ketika orang-orang berada di dalam bangunan dan tidur.

Kekokohan bangunan juga menjadi satu di antara faktor.

Apa yang menyebabkan gempa?

Kerak bumi terdiri dari potongan-potongan terpisah, yang disebut lempengan, yang terletak berdampingan satu sama lain.

Pelat-pelat ini sering mencoba untuk bergerak tetapi dicegah oleh gesekan gesekan dengan pelat yang bersebelahan.

Namun terkadang tekanan meningkat hingga salah satu pelat tiba-tiba tersentak, menyebabkan permukaannya bergerak.

Dalam hal ini adalah lempeng Arab yang bergerak ke utara dan bergesekan dengan lempeng Anatolia.

Wilayah Mediterania Timur atau Anatolia adalah salah satu topik geosains yang paling membingungkan dan paling banyak diteliti saat ini.

Dikutip dari geo.arizona.edu, blok Anatolia, disebut demikian karena merupakan fragmen litosfer yang relatif kecil yang bergerak secara independen dari lempeng tektonik utama di sekitarnya.

Secara geografis, blok ini sebagian besar terdiri dari Laut Aegea dan negara-negara Turki, Yunani, Siprus, dan Kreta.

Kawasan ini merupakan salah satu kawasan paling aktif secara seismik di dunia akibat interaksi 3 lempeng tektonik utama yang mengelilingi blok Anatolia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved