Berita Jateng
Pengelola Tambang Ilegal di Pati Punya Informan, Polisi Harus Atur Ulang Strategi saat Penggerebekan
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Jawa Tengah menutup dua tambang ilegal di Pati dan Blora.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Jawa Tengah menutup dua tambang ilegal di Pati dan Blora.
Dua pengelola tambang turut ditangkap polisi masing-masing pria berinisal DSU pengelola tambang di Desa Sambeng, Todanan, Kabupaten Blora.
Satunya, pria berinisal DAS pengelola tambang di Desa Sumbermulyo, Tlogowungu, Kabupaten Pati.
Dalam upaya penutupan tersebut, polisi harus kucing-kucingan dengan pengelola tambang ilegal terutama di Pati.
Baca juga: Kabar Baik! Angka Prevalensi Stunting di Wonosobo Turun 5,4 Persen
Baca juga: Alasan Ade Bogel Menganiaya Anaknya Hingga Tewas Terungkap, Bermula dari Uang yang Hilang
Baca juga: Klarifikasi Pemilik Warung Indomie Viral Seharga Rp 41 Ribu di Simpang Lima, Jualannya Tetap Ramai
Sebab, aksi pengrebekan polisi sempat terendus pengelola tambang.
"Sebenarnya saat kami di jalan sudah terendus. Begitu kami sampai di Demak, informan di sana menyampaikan untuk balik kanan dulu karena di sana tidak ada kegiatan," jelas Kasubdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda Jateng, AKBP Robert Sihombing di Kota Semarang, Rabu (8/2/2023).
Polisi lantas mengatur ulang strategi, selepas melakukan pengintaian selama empat hari, pihaknya kembali ke lokasi tambang di Pati.
Di lokasi itu, polisi berhasil menyergap para penambang ilegal, Kamis 26 Januari 2023.
"Kami mapping lagi, kami siapkan semuanya baru empat hari kemudian kami jalan. Memang dalam kasus ini harus ada aktivitas baru bisa dilaksanakan penindakan," terangnya.
Penyergapan di Blora terhitung berlangsung lancar yang dilakukan, Selasa 24 Januari 2023.
Dua kasus pengungkapan tambang ilegal di dua daerah tersebut menjadi kasus pembuka soal tambang ilegal polisi di tahun 2023.
"Aktivitas penambangan di Pati sudah berjalan enam bulan sedangkan di Blora baru empat bulan," paparnya.
Ia menyebut, dari dua lokasi tambang yang ditutup merupakan penambangan tanah urug.
Tanah urug tersebut dijual ke masyarakat sekitar seharga Rp110 ribu per truk.
Namun, sopir truk membeli dari penambang seharga Rp85 ribu per truk atau delapan kubik.
Cegah Perundungan, Program Pesantren Ramah Anak Terus Digalakkan |
![]() |
---|
Melalui Buku Jawa Tengah Berani Mendunia, Strategi Ekspor Baru Diluncurkan di Hari Jadi ke-80 Jateng |
![]() |
---|
Petani Apresiasi Pemprov Jateng Pulihkan Lahan Pertanian Seluas 512 Hektar di Demak |
![]() |
---|
Kebahagiaan Rifan, Petani Demak: Lahan yang Dulu Terendam Kini Berpotensi 3 Kali Panen Setahun |
![]() |
---|
Lewat Buku “Jawa Tengah Berani Mendunia”, Strategi Ekspor Baru Diluncurkan di Hari Jadi ke-80 Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.