Gempa Turki Suriah
Korban Meninggal Gempa Turkiye dan Suriah Capai 16.000, Termasuk 2 WNI
Korban tewas akibat gempa Turkiye dn Suriah mencapai 12.049 orang dan 2.992 korban tewas berada di Suriah, Kamis (9/2).
TRIBUNJATENG.COM -- Korban tewas akibat gempa Turkiye dn Suriah mencapai 12.049 orang dan 2.992 korban tewas berada di Suriah, Kamis (9/2).
Sementara berdasar laporan AFP yang mengutip pihak berwenang dan medis Turki melaporkan korban tewas di Turki sebanyak 12.873 jiwa.
Sementara di Suriah tercatat sebanyak 3.162 jiwa. Dengan demikian, total korban meninggal dunia akibat gempa di kedua negara mencapai 16.035 jiwa.
Kini, penduduk yang terdampak mengeluhkan respons lambat pemerintah dalam upaya penyelamatan dan bantuan.
Banyak penduduk di zona bencana Turkiye telah tidur di mobil mereka atau di jalan-jalan dengan selimut, mereka takut kembali ke gedun-gedung atau rumah-rumah.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, KBRI Ankara melaporkan jumlah WNI yang tewas dalam gempa Turkiye sebanyak dua orang karena tertimbun reruntuhan di Kahramanmaras.
Korban tewas merupakan seorang ibu yang berasal dari Bali, dan anaknya yang berusia satu tahun. Satu orang warga negara Turkiye yang merupakan suami dari sang ibu anak tersebut ikut menjadi korban tewas.
KBRI menyampaikan, pemulasaran jenazah WNI yang menjadi korban gempa Turkiye telah dikomunikasikan kepada keluarga mendiang.
Muncul Teori Gempa Bikinan AS
Adapun beberapa pengguna media sosial ramai membahas teori konspirasi terkait gempa di Turkiye dan Suriah.
Mereka percaya bahwa gempa bumi di sana diciptakan oleh AS dengan menggunakan teknologi HAARP atau High-Frequency Active Auroral Research Program.
Tagar #HAARP menjadi trending di Twitter, dengan lebih dari 100.000 tweet. Seperti dilansir dari laman Geo TV, pengguna Twitter menyebut tiga minggu lalu sebelum gempa terjadi, Serkan Karabakh dari FETO mengatakan akan ada gempa dengan magnitudo 7,4.
"Kapal Amerika berlabuh di Turkiye dan tombolnya ditekan! Kedutaan ditutup dan anggota ditarik kembali," tulis salah satu cuitan.
“Awan sebelum gempa muncul akibat senjata AS memberi energi pada ionosfer untuk menciptakan gempa buatan pada 2 Februari 2023.
AS ingin membuat gempa buatan di Istanbul, maka dari itu mereka sengaja menutup konsulat," tulis yang lain.
48 Orang di Turki Ditangkap karena Menjarah Toko dan Menipu Korban Gempa |
![]() |
---|
Ricuh di Turki, Jerman dan Austria hingga China Batalkan Pengiriman Bantuan Kemanusiaan |
![]() |
---|
Seorang Terapis Spa Asal Indonesia Masih Belum Ditemukan setelah Gempa Turki |
![]() |
---|
Indonesia Kirim 67 Penyelamat Gabungan, Logistik hingga Dokter ke Turki |
![]() |
---|
WNI Korban Gempa Turki Kekurangan Pakaian, Hammam : Makanan Alhamdulillah Tiap Hari Sudah Dikasih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.