Gempa Turki Suriah
WNI Korban Gempa Turki Kekurangan Pakaian, Hammam : Makanan Alhamdulillah Tiap Hari Sudah Dikasih
Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kahramanmaraş, Hammam Ishthifaulloh ungkap persediaan pakaian terbatas
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kahramanmaraş, Hammam Ishthifaulloh ungkap persediaan pakaian terbatas setelah terdampak gempa bumi di Turki pada senin (6/2).
Mahasiswa asal Kota Semarang yang sedang menempuh pendidikan S1 di Kahramanmaraş Sütçü İmam University, Turki ini mengaku membutuhkan pakaian lantaran pakainya tak sempat dibawa saat dia menyelamatkan diri dari gempa bumi.
"Kalau untuk barang saya sendiri, cuman handphone sama badan saya yang saya selamatkan kemarin, dan enggak sempat balik lagi ke apartemen karena sudah bahaya juga untuk masuk.
Sudah sangat parah kalau dimasukin takutnya kenapa-kenapa kalau balik (ke apartemen)," ujarnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Sabtu (11/2).
Mahasiswa jurusan ekonomi itu mengatakan untuk pakaian masih agak sedikit kurang karena terbatasnya bantuan donasi.
"Pakaian masih agak sedikit kurang cuman baru dapat beberapa," katanya.
Paska musibah itu, Hammam bersama sekira 100 orang mahasiswa Indonesia lainya sementara tinggal di wisma KBRI Turki.
"Kita tidak tahu di KBRI berapa lama nah untuk itu pakaian sangat kita perlukan seperti baju" ucapnya.
"(Sedangkan untuk) makanan alhamdulillah tiap hari sudah dikasih sama KBRI jadi insyaallah cukup kalau untuk makanan," imbuhnya.
Kampus yang ia gunakan untuk menempuh pendidikan S1 itu juga masih libur samapai waktu yang belum diketahuinya.
"Libur, kampus saya juga dibuat untuk posko penginapan korban bencana," bebernya.
"(Libur kuliyah) baru dikasih waktu sampai tangal 20 ini, dan setelah tangal 20 ini mungkin ada pengumuman baru lagi apakah segera lanjut atau bakal lama," jelasnya.
Hingga kini ia masih menunggu kabar mengenai perkuliyahanya itu, kendati sejumlah temanya sudah ada yang memiliki rencana pulang ke Indonesia.
"Kalau teman-teman mahasiswa sendiri beberapa ada yang merencanakan untuk pulang dulu ke Indonesia sambil menenangkan diri dan sambil menunggu kabar kuliah lagi," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pihak KBRI juga telah membantu mengurus paspor-paspor yang hilang karena terdampak gempa.
| 48 Orang di Turki Ditangkap karena Menjarah Toko dan Menipu Korban Gempa |
|
|---|
| Ricuh di Turki, Jerman dan Austria hingga China Batalkan Pengiriman Bantuan Kemanusiaan |
|
|---|
| Seorang Terapis Spa Asal Indonesia Masih Belum Ditemukan setelah Gempa Turki |
|
|---|
| Indonesia Kirim 67 Penyelamat Gabungan, Logistik hingga Dokter ke Turki |
|
|---|
| Kisah Mahasiswa Semarang yang Selamat dari Gempa Dahsyat Turki, Saat Keluar Apartemen Belum Runtuh |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.