Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gempa Turki Suriah

Kisah Mahasiswa Semarang yang Selamat dari Gempa Dahsyat Turki, Saat Keluar Apartemen Belum Runtuh

Gempa bermagnitudo 7,8 yang menguncang Turki pada Senin (6/2) menyebabkan ribuan nyawa orang melayang dan sejumlah gedung-gedung menjadi runtuh.

Istimewa/Muhammad Fajar Syafiq Aufa
Hammam Ishthifaulloh, pria asal Kota Semarang yang menempuh pendidikan di Kahramanmaraş Sütçü İmam University, Turki. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gempa bermagnitudo 7,8 yang menguncang Turki pada Senin (6/2) menyebabkan ribuan nyawa orang melayang dan sejumlah gedung-gedung menjadi runtuh.

Salah satu warga Indonesia yang kini sedang berada di Turki dan menempuh Pendidikan S1 di Kahramanmaraş Sütçü İmam University, Hammam Ishthifaulloh mengaku berada di dalam apartemen saat terjadi gempa.

"Divdalam apartemen, bareng teman saya, pas keluar apartemen itu Alhamdulilahnya belum runtuh, tapi sekitar apartemen saya sudah banyak yang runtuh gedung-gedung apartemenya," ujarnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Sabtu (11/2).

"Barang saya cuman handphone sama badan saya sendiri  yang saya selamatkan kemarin, dan enggak sempat balik lagi ke apartemen karena sudah bahaya juga untuk masuk (ke apartemen)," imbuh Hammam yang juga Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kahramanmaraş.

Paska gempa tersebut mahasiswa jurusan ekonomi ini, mengaku kini telah berada dan tinggal ementara di wisma KBRI Turki bersama sekira 100 mahasiswa Indonesia lainya.

"Kondisi saat ini yang saya dengar dari teman kuliyah saya disana, alhamdulillah bantuan-bantuan sudah banyak yang datang dan mereka berharap bantuan-bantuan itu disalurkan merata ke posko yang telah disediakan Pemerintah Turki," bebernya.

Menurutnya, sampai saat ini Pemerintah Turki masih melakukan evakuasi korban jiwa maupun sisa reruntuhan bangunan akibat gempa bumi tersebut.

"Untuk Pemerintah Turki sedang melakukan evakuasi, kayak reruntuhanya, terus barang yang terjebak reruntuhanya sedang dievakuasi juga," ugkapnya.

Jumlah korban jiwa saat ini akibat gempa bumi Turki, kata dia, mencapai sekira 20 ribuan orang.

"Iya sekarang sudah sampai 20 ribuan orang meninggal untuk Turki sendiri itu," jelasnya.

"Di data Pemerintah Turki yang terupdate sekitar 10 kota (terdampaak gempa bumi)," imbuhnya.

Pria asal Kota Semarang ini, berharap semoga Negara Turki segera pulih supaya aktifitasnya dan masyarakat Turki dapat berjalan normal kembali.

"Semoga masyarakat Turki juga cepat pulih, cepat sembuh dari luka-luka dan semoga bisa cepat dapat hunian lagi," ungakpnya.

Hammam menambahkan bahwa ia tak tahu sampai kapan akan tingal bersama di wisma tersebut, dan ia juga tak tahu sampai kapan kampusnya itu libur. pasalnya hingga kini kampusnya masih digunakan tempat pengungsian korban bencana.

"(Libur kuliyah) baru dikasih waktu sampai tangal 20 ini, dan setelah tangal 20 ini mungkin ada pengumuman baru lagi apakah segera lanjut atau bakal lama," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved