Berita Semarang
Gokil, Ibu-ibu di Semarang Jadi Geng Motor Berantas Begal Payudara
Di Kota Semarang ternyata ada geng motor yang angotanya ibu-ibu dan miliki visi baik.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di Kota Semarang ternyata ada geng motor yang angotanya ibu-ibu serta memiliki visi cukup apik, yaitu mengkampanyekan cegah begal payudarah hingga menghapus image ibu-ibu yang bawa motor seenaknya saja, seperti menyalakan lampu sein kiri belok ke kanan.
Geng motor yang masih baru di Semarang ini diketahui bernama Denok Steet, saat ini anggotanya berjumlah 13 orang perempuan.
Ketua Denok Street, Ayu Gustine mengatakan, anggota geng motor Denok Steet tak hanya melakukan kumpul-kumpul saja, bahkan rencananya pada Bulan Maret nanti akan melakukan kegiatan sosial.
"Kalau rencana riding ke mana belum (tahu) tapi next bulan depan kita rencana sih tadi dari kita ngobrol sama teman-teman itu (kegiatan riding) mau dibikin monthly, jadi kayak kegiatan bulanan," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (12/2).

"Bulan depan kayaknya (Denok Street) mau ada digaet sebuah produk motor tapi belum deal juga, lalu kita kayak ada aksi sosialnya," lanjutnya.
"Jadi Maret nanti selain event dari produk motor itu, lalu ada lagi kita mau bikin kayak semacam aksi sosial," imbuhnya.
Bila hanya melakukan kumpul-kumpul saja, grup motor Denok Street ini, kata dia, terkesaan seperti ibu-ibu arisan.
Oleh sebab itu, mereka membuat kegiatan bermacam-macam, seperti mengkampanyekan cegah begal payudara hingga menghapus image negatif terkait emak-emak dalam berkendara.
"Di Instagram kami itu punya campaign-campaign, kita harus menghapus begal payudara, kita enggak mau ada korban pengendara wanita itu dibegal payudara," bebernya.
"Lalu (kita juga ingin) menghapus image, emak-emak kalau naik motor itu pakai sein kiri beloknya kanan," lanjutnya
"Iya kan kalau emak-emak naik motor kayak gitu, nah kita campaign-campaign kayak gitu sih sebenarnya," imbuhnya.
Denok Street terbentuk dari lima orang wanita. Pematiknya, yakni saling mengirim pesan melalui Instagram atau yang biasanya disebut DM.
"Pencetusnya saya, mbak Iyeng, Putri, Aya, Opi. Kita ber lima, tadinya kita DM - DM-an, terus lanjut wa, kita bikin grup, ngobrol-ngobrol asik," jelasnya
Setelah itu, ngobrol panjang lebar mereka kemudian membentuk grup motor Denok Street ini.
"Terus dari geng (motor Denok Street) bikin first reading, banyak yang ikutan (jadi anggota), mendukung sih awalnya," ucapnya.
"Rutenya dari Kota Lama dari Reno terus Jalan Dr Cipto terus Jalan Sriwijaya lalu Pandanaran terus sampai ke Sampokong, finisnya di monty," tutupnya. (*)
KKN-T UPGRIS Siap Terjun ke Masyarakat Desa Pagersari |
![]() |
---|
Sempat Lepaskan 56 Demonstran, Polda Jateng Kembali Tangkap 40 Orang Massa Aksi |
![]() |
---|
Kericuhan di Depan Polda Jateng Kembali Pecah Dini Hari Ini, Polisi Bubarkan Pakai Gas Air Mata |
![]() |
---|
Dari TK hingga SMP, Anak-Anak Semarang Diajak Cinta Membaca |
![]() |
---|
Belum Kondusif, Doa Bersama Ojol untuk Affan di Semarang Terpaksa Batal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.