Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ungaran

Lebih dari 1.700 Sapi Diduga Terjangkit LSD, Pemkab Semarang Bersih-bersih Kandang di 17 Kecamatan

Pemkab Semarang terus berupaya menghentikan laju penyebaran Lumpy Skin Disease (LSD).

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: sujarwo
Diskominfo Kabupaten Semarang
Wakil Bupati Semarang, M Basari beserta meninjau kandang sapi di Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jumat (10/2/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang terus berupaya menghentikan laju penyebaran Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit cacar sapi.

Satu di antara upayanya yakni melakukan gerakan bersih-bersih kandang (gersindang) hewan ternak di wilayah Kabupaten Semarang.

Berdasarkan penuturan Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu, gersindang akan dilaksanakan di 17 kecamatan di wilayah Bumi Serasi.

“Sebanyak 17 kecamatan tersebut merupakan wilayah yang sapi-sapinya ditemukan kasus LSD, dari total 19 kecamatan di Kabupaten Semarang, dua kecamatan yang nihil kasus LSD yaitu Sumowono dan Jambu,” ungkapnya, Minggu (12/2/2023).

Wakil Bupati Semarang, M Basari beserta meninjau kandang sapi di Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jumat (10/2/2023).
Wakil Bupati Semarang, M Basari beserta meninjau kandang sapi di Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jumat (10/2/2023). (Diskominfo Kabupaten Semarang)

Pencanangan gerakan bersih-bersih kandang sendiri sudah dimulai di Dusun Penggung, Desa Boto, Kecamatan Bancak pada Jumat (10/2/2023).

Sebagai informasi, hingga pekan kedua Februari 2023 ini, tercatat sebanyak 1.722 kasus suspect LSD di Kabupayen Semarang.

Dari jumlah itu, sebanyak 14 ekor sapi mati dan 58 kondisinya membaik.

Dispertanikap Kabupaten Semarang telah melakukan vaksinasi terhadap sapi sebanyak 1.288 dosis di delapan desa di lima kecamatan, yaitu Bancak, Bringin, Getasan, Ungaran Barat dan Tengaran.

"Langkah ini terkendala minimnya jumlah vaksin dari Kementerian Pertanian yang masih harus impor," imbuh dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved