Guru Berkarya
Make A Match Permudah Siswa Belajar Masa Hindu-Budha dan Islam
Penulis berharap semoga para guru terus berkreasi dan berinovasi demi kelancaran dan keberhasilan anak dalam belajar.
Make A Match Permudah Siswa Belajar Masa Hindu-Budha dan Islam
Lyna Setiyaningrum, S.Pd
Guru IPS SMP Negeri 3 Kajen Kabupaten Pekalongan.
Ilmu Pengetahuan Sosial ini berasal dari Amerika dengan nama Social Studie. National Council for Social (NCSS). IPS tak lain merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan lingkungan sosial. Cabang ilmu pengetahuan ini mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota dalam masyarakat. Pembelajaran IPS berperan demi merealisasikan ilmu sosial dengan hubungan sosial itu sendiri. Sebab penerapan kajian ilmu sosial yang bersifat teoritis kehidupan nyata di masyarakat. Salah satu Tujuan dan Indikator Capaian Pembelajaran yang harus dikuasai siswa kelas VII SMP Menguraikan Aktivitas kehidupan masyarakat masa Hindu-Budha dan masa Islam. Minat dan hasil belajar materi Aktivitas kehidupan masyarakat masa Hindu-Budha dan Islam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Kelas VII SMP Negeri 3 Kajen Kabupaten Pekalongan masih rendah.
Berdasarkan refleksi ditemukan dalam proses pembelajaran, guru masih mengandalkan metode ceramah. Dengan fokus pembelajaran pada guru. Kurangnya penggunaan media pembelajaran membuat guru terpaku pada buku sumber di sekolah. Pengelolaan kelas yang kurang baik membuat siswa banyak mengobrol. Berbagai permasalahan tersebut membuat aktivitas dan hasil belajar siswa membosankan, kurang aktif, serta kegiatan siswa hanya terpaku pada menyalin dan mendengarkan penjelasan guru. Peserta didik sering kesulitan memahami materi pembelajaran Aktivitas kehidupan masyarakat masa Hindu-Budha dan masa Islam. Pada akhirnya pembelajaran belum terlaksana secara maksimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Untuk mengatasi permaslahan, perlu adanya inovasi pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar menyenangkan. Namun tetap bermakna bagi siswa. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Rukmana (2006:11) bahwa guru harus mampu merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa agar pembelajaran dapat optimal. Inovasi tersebut bisa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Siswa akan belajar dalam kelompok untuk mengerjakan atau memecahkan suatu permasalahan.
Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan yaitu tipe Make A Match. Model pembelajaran berkonsep belajar sambil bermain. Sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang akan meningkatkan minat belajar siswa. Heriawan, dkk. (2012: 126) mengemukakan mencari pasangan adalah kegiatan, siswa harus mencari pasangan kartu yang merupakan kartu soal dan kartu jawaban sebelum batas waktu yang ditentukan habis.
Pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe Make A Match membuat pemahaman dan aktivitas siswa terasah dengan baik. Langkah-langkah pembelajaran Make A Match adalah sebagai berikut, pertama guru menyiapkan beberapa kartu berisikan beberapa topik tentang Aktivitas kehidupan masyarakat masa Hindu-Budha dan masa Islam., satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. Kedua, Setiap siswa mendapatkan satu buah kartu. Ketiga, setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. Keempat, masing-masing siswa memikirkan jawaban/soal kartu yang dipegang. Kelima, siswa yang dapat mencocokkan kartu sebelum batas waktu diberi poin. Keenam, Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya. Teknik mencari pasangan ini menuntut siswa untuk selalu aktif dan proses pembelajaran dapat lebih menyenangkan. Pembelajaran Aktivitas kehidupan masyarakat masa Hindu-Budha dan masa Islam dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match dapat menarik perhatian dan minat belajar peserta didik. Siswa juga lebih aktif dan meningkatkan hasil belajar. Hal ini terbukti dengan ketuntasan belajar pada siswa meningkat. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan sangat membantu keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Sehingga tujuan pembelajaran tercapai dan siswa merasakan kebermaknaan belajar. Penulis berharap semoga para guru terus berkreasi dan berinovasi demi kelancaran dan keberhasilan anak dalam belajar. (*)
tribunjateng.com
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.