Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Menilik Kampung Sekayu Semarang, Latar Novel NH Dini yang Mendunia

Sastrawan legendaris asal Semarang, Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau akrab disapa N.H. Dini memang tak lepas dari wilayah Sekayu, Semarang

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Sastrawan legendaris asal Semarang, Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau akrab disapa N.H. Dini memang tak lepas dari wilayah Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang.

Tempat itu, telah menginspirasinya untuk melahirkan beragam karya novel.

Karya-karya dengan latar tempat tersebut sepert  Sebuah Lorong di Kotaku (1978), Padang Ilalang di Belakang Rumah (1979), Sekayu (1981), dan Tirai Menurun (1997) menjadi karya sastra yang cukup dikenal di Indonesia bahkan dunia.

Sebab, karya-karya N.H. Dini sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa seperti Perancis, Inggris dan Jepang. 

Jejak N.H. Dini di Sekayu kini hanya dapat ditengok lewat sebuah rumah di Jalan Sekayu nomor 348, Semarang Tengah,  Kota Semarang atau di belakang mal Paragon.

Rumah itu sekarang ditempati oleh kerabat N.H. Dini, Oeti  Siti Adiat dan kakak perempuannya.

"Iya Mbak Dini (NH Dini) hidup di sini otomatis inspirasi dari sini," ujar sepupu NH Dini, Oeti kepada Tribun Jateng, Selasa (13/2/2023).

Buku-buku berlatar Sekayu tersebut  menjadi pelengkap karya N.H. Dini lainnya seperti Pada sebuah Kapal dan Namaku Hiroko.

Setidaknya 45 tahun selepas novel-novel tersebut mulai terbit, Sekayu sekarang sudah berubah jauh.

Sekayu sekarang bukan lagi sebuah lorong atau kebun kosong penuh ilalang. 

Sekayu saat ini dipenuhi ilalang besi dan beton yang berjajar rapat, menghimpit sekelumit jejak N.H. Dini lewat sastra.

"Dulu di belakang rumah ini memang tanah kosong, padang ilalang ada kandang bebek, NH Dini ya kadang ikut memberikan makan bebek-bebek itu," papar Oeti.

Masuk ke dalam rumah N.H. Dini, di dalamnya tidak ada jejak lain yang ditemukan seperti mesin tik, buku, atau hal apapun terkait dirinya.

Sebab, menurut Oeti, barang-barang tersebut sudah dibawa oleh anak angkat N.H. Dini yang merawat di tahun-tahun terakhir hidupnya.

"N.H. Dini telah menuliskan wasiat soal barang-barangnya sehingga pihak keluarga juga tidak bisa berbuat banyak karena surat wasiat telah dinotariskan," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved