Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga Komoditas Pangan di Jateng 'Bergejolak', Pemprov Diminta Waspada Soal Ancaman Inflasi

Beberapa harga komoditas pangan di Jateng terus mengalami gejolak akhir-akhir ini mulai dari beras, bawang hingga minyak goreng

Editor: rival al manaf
RICE
Ilustrasi 

Adapun saat ini sebaran produktivitas juga belum merata di kabupaten kota. Ganjar mengatakan, produktivitas padi di Jawa Tengah rata-rata di angka 56,37 kw/ha atau sekitar 5,6 ton per hektare.

"Ini kecil, terlalu kecil. Penyebabnya ada dua, satu benihnya kurang bagus, dua pupuknya kurang," ucapnya.

Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng mencatat alokasi pupuk bersubsidi terdiri dari pupuk urea, pupuk NPK, dan NKP (+) di Jateng sebesar 1.165.609 ton. Sementara kebutuhannya mencapai 2.011.477,66 ton. Selain itu, tantangan produktivitas juga dipengaruhi perubahan iklim.

Baca juga: Misteri Sepucuk Surat Munkar-Nakir Ditinggalkan di 58 Makam Rusak, Begini Bunyinya. . .

Baca juga: Cerita Merugi Pengembang Perumahan Bersubsidi di Pati, 2 Pekan Jalan Diportal Warga, Ini Pemicunya

Faktor ini, kata Ganjar, membuat situasi pertanian berubah dan tanaman terserang Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sehingga menurunkan produktivitas.

Persoalan pupuk memang menjadi perhatian. Ganjar mengatakan, tak hanya daerah namun pemerintah pusat juga harus segera mengambil kebijakan. Di antaranya dengan intervensi membeli hasil pertanian.

"Tidak mungkin produk pertanian khusus pangan tidak diintervensi oleh pemerintah, tidak mungkin, pemerintah harus turun soal ini," ungkapnya.

Ganjar mengatakan, strategi pola tanam ini akan dikomunikasikan dengan para petani. Menurutnya, upaya mengatasi persoalan kelangkaan beras juga membutuhkan dukungan dari para petani. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved