Berita Semarang
Misteri Bunker Era Kolonial di RSUP Dr Kariadi Semarang, Benarkan Jadi Tempat Perlindungan?
Sebuah bunker tanpa pintu terlihat mencolok di sudut komplek RSUP Dr Kariadi Semarang dengan ketebalan sekitar 30 sentimeter.
Penulis: budi susanto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebuah bunker tanpa pintu terlihat mencolok di sudut komplek RSUP Dr Kariadi Semarang.
Dinding bungker tersebut memiliki ketebalan sekitar 30 sentimeter.
Sementara pintu masuk bunker berukuran 1,5 meter.
Bunker yang diperkirakan dibangun pada 1939 hingga 1945 itu, memiliki lebar 3 meter dengan panjang 6 meter.
Baca juga: Viral Pendaki Temukan Bunker Misterius di Gunung Andong, Disebut Tempat Sakral Kini Kembali Ditutup
Di sisi kanan bunker tertempel tulisan, bunker sebagai perlindungan terhadap serangan udara.
Jika dilihat dari tahun pembuatan, bunker itu dibangun 14 tahun setelah RSUP Dr Kariadi berdiri pada 1925.
Bunker tersebut masih diselimuti misteri.

Pasalnya, tidak ada yang tahu pasti siapa pembuatnya dan difungsikan sebagai apa.
Dijelaskan Prana, Humas RSUP Dr Kariadi, bungker tersebut ditemukan pada 2012 silam.
Penemuan bunker saat RSUP Dr Kariadi melakukan pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
Saat itu, alat berat yang sedang mengeruk tanah perbukitan di sisi utara komplek RSUP terhenti karena bucket wheel ekskavator menghantam benda keras.
"Para pekerja mengira alat berat menghantam batu besar, ternyata setelah diamati, benda tersebut sebuah bunker," jelasnya kepada Tribunjateng.com di kantornya, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Pengacara Brigadir J Ungkap Bunker Uang Ratusan Miliar Ferdy Sambo: Informasi Ini 99 Persen Akurat
Penemuan bunker tersebut menimbulkan tanda tanya besar kalau itu.
Karena pihak RSUP maupun pekerjaan konstruksi tak mengetahui fungsi dari bunker tersebut.
Selang beberapa hari setelah penemuan, peneliti sejarah dari Undip datang.
"Mereka melihat dan meneliti bunker tersebut, hasil analisis sementara. Bunker itu digunakan untuk berlindung dari serangan serangan udara dan dibangun sekitar 1939 sampai 1945," paparnya.
Dari analisis pakar sejarah, selain untuk perlindungan. Bunker itu juga difungsikan sebagai lokasi istirahat pekerja kebersihan saluran air di masa kolonial.
Hal itu didasari dekatnya lokasi bunker dengan saluran air kolonial yang ada di RSUP Dr Kariadi.
"Jarak bunker kurang lebih 25 meter dari saluran air era kolonial. Ada yang mengatakan bunker untuk istirahat pekerja kebersihan. Namun benar atau tidak belum bisa dipastikan," ucapnya.
Prana menjelaskan, bunker tersebut dirawat oleh RSUP Dr Kariadi dan jadi bangunan cagar budaya.
Meski dilakukan pengecatan ulang, tapi bangunan bunker dipertahankan seperti aslinya.
Bahkan bunker tersebut jadi ikon tersendiri untuk RSUP Dr Kariadi Semarang.
"Kami sering membuka tour rumah sakit untuk memperkenalkan RSUP Dr Kariadi ke masyarakat. Bunker yang ada juga jadi objek dalam tour tersebut," imbuhnya.
Baca juga: Antisipasi Serangan Udara China, Taiwan Siapkan Perlindungan Bawah Tanah Tapi Bukan Bunker
Jika dikaitkan dengan jejak masa silam, bunker tersebut bisa saja dipersiapkan untuk mengantisipasi serangan udara dari pesawat sekutu.
Mengutip catatan Mawarti, dalam karyanya berjudul Mengenal Koleksi Museum Isdiman dan Monumen Palagan Ambarawa.
Pada 22 November 1945 sekitar pukul 18.30 WIB, tentara sekutu masuk wilayah Ambarawa.
Rombongan tentara sekutu berjalan beriringan di samping kendaraan lapis baja.
Selang tiga hari pada 25 November 1945, dua pesawat dakota dan tiga pesawat mustang terbang rendah melintasi Ambarawa.
Pesawat tempur itu juga sempat melintas di wilayah Kota Semarang.
Saat itu, satu pesawat mustang memisahkan diri dan terbang ke arah utara, pesawat itu memberondong senapan mesinya ke arah tanah.
Tak hanya itu, pesawat tersebut juga menjatuhkan bom di wilayah selatan Kota Semarang atau di sekitar wilayah Bandungan.
Dari hal itu, Muhammad Deni satu di antara pemerhati sejarah Kota Semarang menyebutkan, rentang 1930 hingga 1950 banyak pesawat tempur melintas di Kota Semarang.
Baca juga: 5 Berita Populer: Pelecehan di RSUD Jepara hingga Bunker Misterius di Rumah Jalan Mataram Semarang
Hal tersebut diwaspadai masyarakat dan para pejuang di masa pergerakan.
Untuk mengantisipasi serangan udara tempat perlindungan pun dibangun.
"Bisa jadi berbagai bunker yang ada di Kota Semarang untuk mewaspadai serangan dari pesawat sekutu, termasuk bunker di RSUP Dr Kariadi. Jika melihat bentuknya, bunker itu memang sebagai tempat perlindungan serangan udara karena dindingnya tebal dan ada di bawah bukit," katanya. (*)
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 18 September 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
APBD Rp 6,4 Triliun Kota Semarang Disorot: Akademisi dan DPRD Minta Anggaran Lebih Pro Rakyat |
![]() |
---|
Hendi Mantan Walikota Semarang Diganti, Kepala LKPP Dijabat Sarah Sadiqa: Terima Kasih |
![]() |
---|
PT KIW Semarang Tambah Fasilitas Baru, Usung Seaside View untuk Nilai Tambah bagi Mitra |
![]() |
---|
Jalan Terjal Mbah Surati, Nenek 80 Tahun Berjuang Membuka Warkah Yang Ditolak BPN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.