2 Granat Temuan Warga Pekalongan Bakal Dimusnahkan Senin Pekan Depan

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Dua granat nanas yang ditemukan warga Kelurahan Padukuhan Kraton, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, rencananya akan diledakkan oleh Batalyon B Pelopor Satbrimob Pekalongan Polda Jateng pada Senin (20/2/2023).

Kemudian, untuk senjata api jenis pistol sudah diamankan dan secara prosedural akan dikirim ke Masbes TNI. 

Hal ini dikatakan Komandan Kodim 0710 Pekalongan Letkol Infanteri Rizky Aditya saat menggelar press release di aula Makodim setempat, Jumat (17/2/2023).

"Di Kota Pekalongan baru pertama kali penemuan granat dan pistol."

"Harapan kami, bagi masyarakat yang masih menyimpan barang-barang seperti ini, silakan dilaporkan dan tidak akan kami proses secara hukum," kata Letkol Infanteri Rizky Aditya melalui Tribunjateng.com, Jumat (17/2/2023).

Baca juga: Wawalkot Salahudin: 2.000 Kg Beras Disiapkan untuk Operasi Pasar di Kecamatan Pekalongan Timur

Baca juga: 77 Knalpot Brong Berada di Kantor Satlantas Polres Pekalongan, Hasil Razia Polisi Selama 8 Hari

Menurut Dandim, dua granat jenis nanas tersebut diperkirakan peninggalan masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Adapun senjata api jenis pistol kaliber 6,35 mm produksi Bayard pada 1908 dari Belgia.

"Granat jenis nanas ada dua, kemudian satu pistol kaliber 6,35 mm, tidak ada amunisinya."

"Ini peninggalan dulu, sejak zaman perjuangan," ujarnya.

Penyerahan dua granat nanas dan satu pistol dari warga ke Babinsa Serka Alosius Jawa mendapat apresiasi Dandim 0710 Pekalongan Letkol Infanteri Rizki Aditya.

Dia menyatakan, kedekatan Babinsa menjadi bukti TNI selalu dekat dengan rakyat.

Sehingga, akan diberikan reward untuk Babinsa Koramil Pekalongan Utara. 

Baca juga: Kendalikan Laju Inflasi, Dinperpa Kota Pekalongan Bagi Cabai, Tiap Kelurahan Dapat 180 Bibit

Baca juga: HEBOH! Warga Kota Pekalongan Temukan Dua Granat dan Pistol saat Bongkar Bangunan Rumah

"Memang, Wilsa Widyaningsih yang menemukan dua granat dan pistol dekat dengan Babinsa yang sudah dianggap sebagai keluarga."

"Saat penemuan, pertama yang dihubungi adalah pak Lus (babinsa)."

"Jadi memang babinsa ini berhasil merebut hati warga masyarakat, sehingga ada kepercayaan penuh dari masyarakat."