Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Dindagkop UKM Blora Persilakan Pasar Pon Buka Harian

Para pedagang barang loak dan klithikan Pasar Pon Blora meminta agar pasar bisa buka setiap hari. 

Penulis: ahmad mustakim | Editor: Catur waskito Edy
RIBUNMURIA/AHMAD MUSTAKIM
Pasar Hewan Ponan ditutup sementara akibat meningkatnya kasus PMK di Kabupaten Blora. 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Para pedagang barang loak dan klithikan Pasar Pon Blora meminta agar pasar bisa buka setiap hari. 

Hal itu lantaran pasar hewan telah ditutup lebih dari sebulan dan berdampak pada pendapatan mereka berkurang. 

Pemkab Blora melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) mengungkapkan bakal mempersilakan usulan tersebut. 

Hal itu disampaikan oleh Kabid Pasar Dindagkop UKM Kabupaten Blora Soni Suprianto, Sabtu (18/2/2023). 

Pihaknya memaklumi usulan tersebut sebab pasar pon merupakan sumber mata pencaharian para pedagang. 

Diketahui, Pasar Pon merupakan gabungan dari pasar hewan dan pasar loak. 

Pasar yang terletak di Kelurahan Karangjati, Blora, itu buka setiap pasaran pon (pasaran jawa). 

Sementara ini, pasar ditutup untuk mencegah penyebaran wabah PMK pada hewan ternak sapi dan kerbau. 

Dari pantauan wartawan di lokasi, tampak spanduk pengumuman penutupan berukuran 3×2 meter masih terpasang di bangunan pasar bagian depan. 

Tertulis bahwa pasar ditutup mulai 10 Januari 2023 sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan. 

Dimungkinkan akan kembali dibuka setelah kasus PMK sudah benar-benar mereda.

"Kemarin (beberapa waktu lalu, Red) dari Pak Bupati melalui Pak Kepala dinas (Dindagkop UKM Kabupaten Blora, Red) pada intinya mempersilakan kepada pedagang, terutama dalam hal ini pedagang klithikan ya. Untuk diijinkan melaksanakan aktivitas perdagangan," ungkap Soni Suprianto kepada tribunmuria.com.

Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan UPT Pasar wilayah 1 yang membawahi Pasar Pon untuk mensosialisasikan hal tersebut kepada pedagang. 

Apabila pasar secara resmi dibuka setiap hari, lanjutnya, petugas juga akan menarik retribusi pasar setiap hari. 

Sebab penarikan retribusi disesuaikan dengan pemanfaatan aset daerah. 

"Konsep retribusi kan seperti itu," ujar Soni Suprianto. 

Sejak penutupan pada Januari lalu hingga saat ini, pihaknya mengaku tidak pernah memungut retribusi di pasar pon. 

Meskipun ada aktivitas perdagangan di dalam pasar. Lebih lanjut dia mengungkapkan, aktivitas perdagangan di luar pasar -seperti jual beli kambing- tidak ditarik retribusi karena status pasar masih ditutup. 

"Kalau kita pungut retribusi kan seakan akan kita melegalkan. Padahal masih kita tutup. Kalau sudah ada kebijakan kita buka, harus disertai dengan kebijakan retribusi," jelas Soni Suprianto.
 
Ketua Paguyuban Pedagang Klithikan Pasar Pon Valentino mengusulkan agar pasar tetap dibuka, meskipun tidak ada pedagang sapi atau ternak lainnya. 

"Pasar klithikan ini bisa menjadi alternatif untuk warga berbelanja peralatan yang dibutuhkan, baik yang baru maupun yang second, sukur–sukur bisa dibuka setiap hari,” ungkapnya. (kim)

Baca juga: Chord Guitar Guardian Angel Red Jumpsuit Apparatus

Baca juga: PSSI Bentuk Komite Adhoc Suporter Setelah Insiden Kerusuhan di Laga PSIS Semarang Vs Persis Solo

Baca juga: Uang Koin Rp 1.000 Bergambar Kelapa Sawit Dijual Seharga Mobil Ratusan Juta, Benarkah? Ini Faktanya

Baca juga: Wujudkan Stabilitas Keamanan, Kodim Sragen Gelar Olahraga bersama Pimpinan dan FKPPS

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved