Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Terdampak TPAS, Warga Tanggan Gesi Sragen Hanya Peroleh Makanan Tambahan Dua Kali Setahun

Warga yang terdampak adanya Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen menerima bantuan dua kali.

Tribun Jateng/Mahfira Putri Maulani
Tampak depan TPAS Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen, Kamis (23/2/2023) 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Warga yang terdampak adanya Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen menerima bantuan dua kali dalam setahun.

Bantuan hanya berupa makanan tambahan. Setidaknya ada 350 Kepala Keluarga (KK) dengan 921 jiwa yang terdampak dengan bau TPAS Tanggan yang tinggal dengan radius 1 meter dari TPAS.

Kepala Desa (Kades) Tanggan, Mulyanto mengaku adanya TPAS ini nilai positifnya hanya 30 persen, 70 persen sisanya negatif yang berdampak ke masyarakat.

Baca juga: Di Maria Hattrick! Juventus Lolos Playoff Liga Europa Setelah Menang Besar di Leg 2 vs Nantes

Baca juga: UMKM Jadi Prioritas Dalam KTT ASEAN BAC 2023, Arsjad Rasjid Jadi Mentor Kewirausahaan di Filipina

"Dampaknya ya polusi udara. Kalau kesehatan secara lama kelamaan jangka panjang, ada penyakit nafas, ISPA, penyakit kulit."

"Ya meskipun tidak bisa memastikan penyebab," katanya, ditemui usai apel Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di TPAS Tanggan, Kamis (23/2/2023).

Warga yang terdampak TPA mendapatkan hak berupa jaminan kesehatan dan kompensasi yang diatur dalam undang-undang.

Namun, setelah 28 tahun lamanya, tepatnya pada tahun 2021, warga baru mendapatkan jaminan kesehatan.

"Dari BPJS kesehatan baru 2 tahun ini. Selain itu, kompensasi makanan tambahan, setiap KK. Pendistribusian empat bulan sekali, baru 2022 kemarin rutin," imbuhnya.

Selain itu, Pengelolaan Limbah Tinja (PLT) juga berada di TPAS Tanggan. Menurutnya PLT yang ada hanya berupa bak besar, dimana ketika turun hujan deras airnya bisa meluap dan mengalir ke sungai dekat permukiman warga.

"PLT itu hanya ada buang bak besar. Kau hujan deras airnya bisa meluap di area warga. Tapi sekarang sudah lumayan tidak," katanya.

Tiga puluh persen pemulung. Ada meskipun tidak digunakan ada ternak disitu. Sapi kambing. Hampir setiap kk ada. 50*80 ekor kambibg di area TPA. Sapinua ada. Diumbar setiap hari.

Sementara itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan sebagai wujud perhatian dari pemerintah, secara rutin memberikan makanan tambahan setahun dua kali.

Selain itu, Yuni mengatakan warga sekitar juga diajarkan cara memilah sampah. Selain itu,  sampahnya dijadikan produk untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved