PT BPR Restu Artha Makmur Kolaborasi dengan IOH Garap Digital Ekosistem UMKM

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT BPR Restu Artha Makmur (RAM) mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Semarang untuk adaptif terhadap perubahan.

Hal itu di antaranya akan coba dilakukan dengan memasukkan para pelaku UMKM yang menjadi nasabahnya ke dalam ekosistem digital agar mereka mampu bersaing di era industri 4.0.

Upaya itu dilakukan dengan menggandeng Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) kantor Wilayah Jawa Tengah.

Nasabah di BPR Restu Artha Makmur sebagian besar adalah pelaku UMKM dimana dalam menjalankan usahanya masih secara konvensional dan belum digital, kebetulan di BPR Restu Artha Makmur ada program Keluarga, Sahabat, Mitra (KSM) berkolaborasi dengan program IDE dari Indosat.

Direktur Kepatuhan PT BPR Restu Artha MakmurMakmur, Haryanto Winoto Putro di sisi itu menambahkan, kolaborasi yang coba dilakukan bersama IOH ini melihat adanya visi yang sama untuk mendorong pelaku UMKM agar naik kelas.

Menurut Haryanto, BPR Restu Artha Makmur selama ini telah berupaya memajukan UMKM di Kota Semarang dan Jawa Tengah ini melalui permodalan.

Adapun dari upaya itu, turut memberikan dampak signifikan bagi BPR Restu Artha Makmur sehingga pihaknya pun ingin turut mendorong kemajuan UMKM.

"Terlebih saat pandemi Covid-19, UMKM ini menjadi motor penggerak perekonomian dan berkontribusi cukup tinggi.

Selama pandemi, UMKM dapat bertahan terlebih di tengah era digital.

Kami lihat peran provider seperti Indosat Ooredoo Hutchison ini sangat vital, karena menyediakan sarananya untuk transaksi secara online. Kami perbankan menyediakan dari sisi permodalannya," sebutnya.

Kolaborasi yang dilakukan BPR Restu Artha Makmur bersama IOH ini telah disepakati pada Rabu (22/2/2023) kemarin.

Senior Key Account Manager, Group Key Account IOH Jateng, Weindry Angga Angger Wicaksana menyebutkan, IOH berkomitmen untuk terus memajukan UMKM di Jawa Tengah.

"Memang kami akan sering berkolaborasi dengan lini-lini bisnis lainnya yang mempunyai segmen yang sama dan tujuan market yang sama, yaitu UMKM.

Makanya kami coba kolaborasi dengan BPR Restu Artha Makmur.

Outputnya, kami berharap UMKM ini nantinya bisa berkembang dan mendapatkan bimbingan baik secara finansial, bisnis support, dan analisa market, serta teknologi digital.

BPR Restu Artha Makmur dengan masalah permodalan, sedangkan di sisi IOH dengan penggunaan/pemanfaatan digital untuk kemajuan UMKM," sebutnya.

Di sisi itu Angga menambahkan, IOH sendiri memiliki wadah untuk pelaku UMKM, yaitu Indosat Digital Ecosystem (IDE).

Adapun IDE telah diluncurkan di Bandung pada Oktober 2022 lalu oleh Kementerian Koperasi.

IDE merupakan platform bagi para pelaku UMKM agar mereka bisa menganalisa mulai dari market, jenjang usia, gender, hingga trafik keramaian tempat yang bisa bermanfaat bagi para pelaku UMKM.

Disebutkan, ide ini memiliki tiga fitur yakni edukasi, advisory, marketspace.

"Marketspace ini kami buat karena kami mau bikin space beda sama place. Place itu terbatas dalam dimensi ruang.

Tapi kalau space, lebih luas. Kita bisa taruh place di dalam space, jadi konsepnya seperti itu nanti lebih luas lagi," sebutnya.

Siap menyebutkan, di dalam platform ini nantinya IOH akan membuat sebuah ekosistem UMKM atau SMB.

Adapun ekosistem itu akan difokuskan pada business to business (B2B).

"Di dalam satu direktorat itu dibagi ke dalam grup ada enterprise, last enterprise, dan government.

Nah SMB adalah UMKM itu khusus dihandel di dalam satu grup yang tujuan besar nanti di dalam IDE ini akan berkumpul semua komponen ekosistem UMKM," ungkapnya.

Adapun dijelaskan, komponen ekosistem UMKM ini yakni meliputi merchant, suplai chain, logistik, dan funding.

"Yang sering jadi kendala ada funding. Funding ini, Alhamdulillah kami bisa bertemu PT BPR Restu Artha Makmur.

Jadi siapapun nanti yang bisa bergabung di ekosistem ini sudah lengkap," imbuhnya.(*)