Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KKN UNS

Ternyata Begini Fasilitas di Janti Park dan Bakal Ada Wisata Kuliner Juga!

Harapannya itu wisata kuliner itu bisa menarik perhatian banyak orang, selain warga Janti, di luar Janti juga.

Editor: galih permadi
Istimewa
Mahasiswa KKN UNS Lakukan Revitalisasi Jembatan Penghubung Desa Wisata Kuliner 

Penulis: Tasya Angelita

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN – Desa Janti memiliki potensi desa wisata yang melingkupi pemancingan yang dijuluki dengan 1001 pemancingan, desa wisata Janti Park, wisata kuliner, dan masih banyak lagi. Potensi desa wisata Desa Janti yang belakangan ini sedang digemari pengunjung, yaitu Janti Park dan wisata kuliner yang akan launching.

1. Janti Park

Janti Park berdiri pada 8 Agustus 2018. Fasilitas di Janti Park terdapat kolam renang, terapi, dan sebagainya. Kolam renang berjumlah lima buah, yaitu satu kolam renang dewasa dan empat kolam renang anak-anak, serta fasilitas terapi ada dua buah.

Selain fasilitas tersebut, juga terdapat gazebo-gazebo. Gazebo yang digunakan reservasi dikenakan biaya Rp10.000. Namun jika digunakan untuk pengunjung, tidak dikenakan biaya karena menjadi fasilitas. Gazebo berjumlah 58 buah dan beserta lesehan-lesehan yang cukup banyak.

Janti Park juga berinovasi untuk memanfaatkan fasilitas lahan desa yang kosong untuk pembangunan sebagai pelayanan terbaik. Untuk rencana berikutnya, akan dibangun tempat gym, kafe, dan kolam renang untuk khusus muslimah.

Janti Park buka setiap hari dengan mengikuti jam kerja operasional pemerintah, yaitu 8 jam kerja. Janti Park buka mulai pukul 07.30 WIB dan tutup pada 15.30 WIB. Pengunjung tiap hari dapat mencapai 100 hingga 200 tiket yang terjual. Sedangkan, untuk akhir pekan ditargetkan hari Sabtu 500 pengunjung dan hari Minggu mencapai 2500 pengunjung. Hal ini dapat menunjang operasional karena pemasukan dari tiket masuk dapat mencapai 10.000 pengunjung setiap bulannya.

Mahasiswa KKN UNS Lakukan Revitalisasi Jembatan Penghubung Desa Wisata Kuliner
Mahasiswa KKN UNS Lakukan Revitalisasi Jembatan Penghubung Desa Wisata Kuliner (Istimewa)

Janti Park dikelola oleh BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dan pelaksanaannya dari lembaga-lembaga yang ada di Desa Janti. Pembiayaan awal Janti Park dari dana desa, dimulai dari tahun 2018 hingga tahun 2020. Tepatnya di akhir tahun 2020, Janti Park sempat tutup sementara karena pandemi Covid-19 terdapat PPKM.  

Kemudian dibuka kembali pada akhir tahun 2021. Janti Park buka efektif pada bulan Oktober 2021 sampai saat ini. Istilahnya efektif karena setiap hari dibuka sebelumnya buka-tutup karena PPKM tersebut. Fasilitas yang berbayar hanya tiket masuk dan biaya tambahan jika ingin sewa seperti ban renang atau tikar.

Biaya masuk untuk anak dua tahun ke atas dan dewasa sama, yaitu hari biasa Rp5.000 dan pada akhir pekan Rp8.000. Janti Park memiliki fasilitas outbound yang tidak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak saja, tetapi juga dapat dinikmati oleh keluarga termasuk dewasa. Pengunjung dapat melakukan reservasi jika ingin menikmati fasilitas yang ada di Janti Park. Reservasi dapat dilakukan melalui website dengan mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi.

“Harapan untuk Janti Park berikutnya dapat maju dan sejahtera. Pegawainya dari lokal, pengunjungnya lokal dan dari luar, seperti Soloraya. Hal ini dapat diketahui dari data reservasi yang dilakukan oleh pengunjung,” jelas Pak Didik, sebagai ketua manajemen pariwisata Janti Park pada Senin (16/02/2023). 

2. Wisata Kuliner Desa Janti

Mahasiswa KKN UNS kelompok 74 melakukan revitalisasi jembatan penghubung desa wisata kuliner dan penanaman tanaman hias menggunakan media galon bekas. Kegiatan yang dilakukan mencakup dua kegiatan, yaitu revitalisasi jembatan dan penanaman tanaman hias menggunakan media galon bekas.

Revitalisasi jembatan ini dilakukan pengecatan dari jembatan tersebut. Pengecatannya itu dibuat bukan hanya satu warna, yaitu dengan motif batik. Alasan menggunakan motif batik untuk mengangkat budaya jawa karena budaya jawa identik dengan batik terutama Solo, yaitu salah satu kota batik.

Penanaman tanaman hias dari galon bekas yaitu pemanfaatan barang bekas. Saat ini banyak galon yang terbuang, terlebih pada galon sekali pakai. Sehingga dimanfaatkan galon bekas tersebut sebagai media penanaman dari tanaman hias.  

Mahasiswa KKN UNS Lakukan Revitalisasi Jembatan Penghubung Desa Wisata Kuliner ha
Mahasiswa KKN UNS Lakukan Revitalisasi Jembatan Penghubung Desa Wisata Kuliner

Dari PKK RW 04 di Dukuh Padakan, Dukuh Tegalarum, dan Dukuh Gatak (PTG), Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, sekaligus ibu ketua PKK, ibu Sri Mulatsih, S.Pd., membuat ide jembatan itu menarik perhatian pengunjung. Pihak yang berperan serta, yaitu kelompok KKN UNS 74 khusus revitalisasi jembatan, namun penanaman tanaman hias mendapat bantuan dari bapak-bapak warga setempat.

Proses dari kegiatan revitalisasi ini dimulai dengan survei jembatan seperti apa bentuknya, ukuran yang akan diapply dengan motif batik, kemudian membentuk pola motif batik. Motif batik yang digunakan disebut dengan Batik Kawung yang merupakan salah satu batik Solo. Kemudian membuat polanya dengan cara dibolongin lalu diapply ke jembatan.

Sedangkan kegiatan penanaman tanaman hias dimulai dengan mengumpulkan galon terlebih dahulu. Kemudian galon tersebut dipotong sesuai motifnya. Tahapan akhir dihias agar menarik perhatian pengunjung.

Wisata kuliner ini bertema tradisional, terdapat beberapa kuliner seperti klepon, bubur kacang ijo, bubur sum-sum, ayam blondo, dan lain sebagainya. Tempat ini lebih ke kuliner, bukan objek wisata, lebih kayak kafe di alam.

Lokasi wisata kuliner di Dukuh Gatak, Desa Janti, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Durasi kegiatan revitalisasi sekitar 17 hari, yaitu mulai dari 29 Januari 2023 sampai 14 Februari 2023. Wisata kuliner lauching pada 5 Maret 2023 pukul 08.00 WIB 09.00 WIB.

“Kegiatan revitalisasi jembatan ini harapannya dapat mendukung dan menambah daya tarik dari wisata kuliner. Pengunjung yang datang ke wisata kuliner dapat menikmati kuliner dan jembatan sebagai spot foto dengan latar pemandangan gunung yang menambah daya tarik pengunjung,” ketua KKN UNS kelompok 74, Desak Made Ari Prastiti mahasiswa Ilmu Administrasi Negara angkatan 2019, kepada Tribunjateng pada Sabtu (25/02/2023).

Ibu-ibu PKK memiliki ide wisata kuliner, potensi untuk wisata kuliner dan pemandangan. Menarik perhatian orang lain, juga dari bangunan di sekitarnya itu. Jembatan dipilih sebagai revitalisasi karena sebagai main focus penghubung jalan bagi pengunjung, sehingga yang paling menarik yaitu jembatan tersebut.

“Harapannya itu wisata kuliner itu bisa menarik perhatian banyak orang, selain warga Janti, di luar Janti juga. Harapannya menjadi menambah perhatian pengunjung untuk menjadi spot foto.

Manfaatnya dikhususkan untuk dukuh itu, khususnya ibu-ibu yang tidak ada pekerjaan, semoga ibu-ibunya bisa diberdayakan dengan adanya wisata kuliner itu,” ujar ketua pelaksana, Ilham Siwi Indra Pamungkas mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2019 UNS, kepada Tim Tribunjateng Rabu (22/02/2023). (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved